Walikota Pematang Siantar Ingkar Janji, Masyarakat Gurilla Unras Bawa Keranda Mayat

Pematang Siantar, //buserindonesia.id || Mahasiswa dan masyarakat Gurilla gelar unjuk rasa di kantor DPRD kota Pematang Siantar dan di kantor Wali kota Pematang Siantar. Gabungan pengunjuk rasa beriringan berjalan bersama-sama sembari menenteng sebuah keranda mayat, menandakan matinya sebuah keadilan untuk masyarakat Gurilla yang tergabung dalam forum petani sejahtera (Futasi). Selasa (26/9/2023)

Ratusan massa tersebut melakukan orasi di depan kantor DPRD kota Pematang Siantar beberapa saat, namun tidak ada yang menerima mereka. Kemudian massa aksi langsung menuju kantor Wali Kota Pematang Siantar untuk menemui Wali kota dr. Susanti Dewayani dengan tujuan mempertanyakan dan memperjelas bagaimana sebenarnya nasib mereka.

Tio Merli Sitinjak ketua Futasi dalam orasinya menyampaikna Wali kota Susanti Dewayani tidak mau melaksanakan yang disepakati oleh staff presiden delapan bulan yang lalu di Jakarta. “Kita sama-sama ibu, sama-sama perempuan tunjukkan tanggung jawabmu kepada kami masyarakatmu jangan biarkan kami seperti ini” ucapnya dalam orasinya.

Baca juga :

“Kalian berangkat ke Jakarta menakai APBD daerah untuk membicarakan nasib kami sebagai masyakat Futasi, janjinya ibu Wali Kota akan turun melakukan verifikasi, namun hasilnya nihil dan kami sudah menunggu selama depan bulan” katanya lagi

“Pada waktu medio sudah sepakat masyarakat Futasi tidak akan ada penggusuran bangunan dikampung mereka, namun walikota sendiri yang ingkar janji, ada apa dengan Wali kota dan DPRD” kata Tio Merli Sitinjak

Setelah beberapa jam ahirnya, asisten satu sekretariat daerah Junaedi Sitanggang menemui massa dan menyampaikan “Pemko Siantar bersama kementerian terkait sedang melakukan kajian fakta terkait lahan HGU PTPN III kampung Gurilla kelurahan Bah Sorma” katanya langsung disambut gemuruh oleh massa.

Sebelum massa membubarkan diri, massa membakar keranda sebagai wujud rasa kekecewaaan mereka kepada pejabat-pejabat Kota Pematang Siantar, karena tidak bisa menepati janji yang pernah disepakati di Jakarta. Pada akhir penutupan massa bersama-sama membacakan teks Pancasila didepan gerbang Wali Kota Pematang Siantar.

Pewarta : Wandi Berutu