
Gaza, //buserindonesia.id || Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PBB saat ia mengeluarkan seruan untuk gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada Jumat malam mengeluarkan seruan untuk gencatan senjata kemanusiaan di Gaza ketika Israel meningkatkan serangannya di daerah kantong yang terkepung tersebut.
Guterres juga menyerukan pembebasan tanpa syarat bagi para sandera yang dibawa ke Gaza setelah Israel menyerang pemukiman Israel pada 7 Oktober. Sekjen PBB juga menekankan pengiriman pasokan penyelamat jiwa dalam skala yang lebih besar di Gaza. “Setiap orang harus memikul tanggung jawab mereka. Ini adalah momen yang tepat,” tulis Sekjen PBB dalam postingan di X, sebelumnya Twitter. “Sejarah akan menilai kita semua.”

Pernyataan Guterres muncul ketika Pasukan Pertahanan Israel meningkatkan pemboman mereka di Jalur Gaza. Tel Aviv juga memutus jaringan internet dan komunikasi di wilayah kantong yang terkepung, memutus hampir 2,3 juta orang untuk saling berhubungan dan juga dengan dunia luar. Kepala juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengakui bahwa Tel Aviv telah mengintensifkan serangan di Gaza “untuk mencapai tujuan perang”, sehingga meningkatkan harapan bahwa invasi darat yang telah lama dinantikan akan segera dimulai. Perang antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina memasuki hari ke-22 pada hari Sabtu. Lebih dari 8.500 orang tewas di kedua sisi. Kementerian Kesehatan yang dipimpin Hamas mengatakan setidaknya 7.300 warga Palestina telah tewas dalam serangan udara balasan yang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Baca juga : Eddy Soeparno Nilai APBN Tidak Sanggup Biayai ‘Pensiun Dini’ PLTU Batubara
Berbagai organisasi, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan mereka benar-benar kehilangan kontak dengan orang-orang mereka di Gaza dan semua tim mereka yang beroperasi di Gaza. Guterres vs Israel Pekan lalu, Israel menuntut pengunduran diri Guterres dari jabatannya atas pernyataannya yang menentang serangan balasan Israel di Gaza. Sekjen PBB mengatakan bahwa serangan yang dilakukan Hamas “tidak terjadi dalam ruang hampa” dan lebih lanjut menambahkan bahwa serangan tersebut tidak dapat membenarkan “hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina”. “Penting juga untuk menyadari bahwa serangan Hamas tidak terjadi dalam ruang hampa. Rakyat Palestina telah menjadi sasaran pendudukan yang menyesakkan selama 56 tahun. Mereka menyaksikan tanah mereka terus-menerus dirusak oleh pemukiman dan kekerasan; perekonomian mereka terhambat; orang-orang mengungsi dan rumah mereka dihancurkan. Harapan mereka akan solusi politik atas penderitaan mereka telah hilang,” kata Sekjen PBB di Majelis Umum.
Kepada utusan Israel untuk PBB ini, Gilad Erdan menanggapi dengan mengatakan bahwa Guterres “tidak layak” untuk memimpin PBB. “Sekretaris Jenderal PBB, yang menunjukkan pemahamannya atas kampanye pembunuhan massal terhadap anak-anak, perempuan, dan orang tua, tidak cocok untuk memimpin PBB. Saya menyerukan kepadanya untuk segera mengundurkan diri. Tidak ada pembenaran atau gunanya berbicara dengan mereka yang menunjukkan belas kasihan atas kekejaman paling mengerikan yang dilakukan terhadap warga Israel dan orang-orang Yahudi. Tidak ada kata-kata yang bisa diucapkan,” katanya di platform media sosial X. Selanjutnya, Guterres mengaku terkejut melihat pernyataannya yang keliru seolah-olah membenarkan tindakan teror yang dilakukan Hamas.
Pewarta : Buser Indonesia/AP

#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia
Perjuangan tak perlu diperlihatkan jika hanya ingin dihargai. Karena dia tak semurah itu.