
Yerusalem, //buserindonesia.id || Seorang pemuda Palestina diduga menikam seorang penjaga keamanan Israel di stasiun kereta ringan Yerusalem pada hari Kamis dan kemudian ditembak dan dilukai oleh polisi. Polisi mengatakan penyerang berada dalam kondisi serius sementara petugas keamanan terluka ringan. Insiden larut malam ini adalah yang terbaru dalam meningkatnya kekerasan menjelang periode liburan yang sensitif.
Sebelumnya pada hari Kamis, seorang tentara Israel menembak seorang pria Palestina di Jalur Gaza, melukai dia secara serius, setelah pria tersebut diduga melepaskan tembakan ke arah pasukan. Warga Palestina tersebut mengambil bagian dalam protes di dekat pagar pemisah di sepanjang perbatasan yang bergejolak antara Israel dan Gaza.

Tentara merilis video yang menunjukkan seorang pria menembakkan pistol ke arah tentara sebelum dia ditembak oleh penembak jitu. Lusinan warga Palestina telah mengambil bagian dalam protes serupa selama seminggu terakhir, yang mendorong Israel untuk melarang sekitar 18.000 pekerja Palestina memasuki negara tersebut untuk bekerja. Juga pada hari Kamis, polisi Israel mengatakan mereka menangkap seorang warga Palestina yang diduga melakukan serangan menabrakkan mobil di sebuah pos pemeriksaan di pinggiran Yerusalem.
Serangan itu melukai ringan seorang penjaga keamanan Israel, kata polisi. Minggu depan, umat Yahudi Israel akan memperingati Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Yahudi, diikuti dengan hari libur Sukkot selama seminggu. Sejumlah besar orang Yahudi diperkirakan akan mengunjungi situs suci paling sensitif di Yerusalem selama liburan ini. Klaim yang saling bertentangan atas situs tersebut, yang oleh orang Yahudi dikenal sebagai Bukit Bait Suci dan oleh umat Islam sebagai Tempat Suci, terletak di jantung konflik Israel-Palestina dan sering kali berujung pada kekerasan.
Berdasarkan peraturan yang sudah ada sejak lama, orang-orang Yahudi diperbolehkan untuk berkunjung tetapi tidak boleh salat di lokasi tersebut, yang merupakan lokasi Masjid Al Aqsa. Namun banyaknya kunjungan, dan pemandangan beberapa orang Yahudi berdoa dengan tenang, telah meningkatkan ketakutan warga Palestina bahwa Israel berencana mengubah status quo atau mengambil alih situs tersebut.
Pewarta : Buser Indonesia/Ap
