
Wonogiri, //buserindonesia.id || Desa Tasikhargo ,Kecamatan Jatisrono ,Wonogiri masih menyimpan kearifan lokal bersejarah yang masih erat hubunganya dengan jaman kerajaan kala itu.
Sekilas penuturan kepala desa (KA DES ) Desa Tasikhargo ,Kecamatan Jatisrono ,Wonogiri , Maryoto , alas mbogo memang masih kental di percaya bahwa, tempat ini memang benar ada sejarahnya yang masih ada hubungan erat dengan sejarah jaman Kerajaa.
Ki Ageng Mbogo adalah salah satu anak dari Wiro Cipto, yang pada waktu itu masa -masa Kabupaten Wonogiri masih Kerta Bumi.
Jadi Eyang Mbogo masih satu -satunya keturunan Kerajaan Majapahit . Eyang mbogo merupakan sosok pe spiritual yang menempati wilayah Tasikhargo Kecamatan Jatisrono ,wonogiri, kata Suyoto.

Kemudian tempat ritual Eyang Mbogo yang di sebut Alas Mbogo, masih utuh utuh tentang tanaman dan pepohonan rindang dan angker.
Suyoto menjabat sebagai kepala desa ,Desa Tasikhargo, Kecamatan Jatisrono, mulai tahun 2018 . Di saat itulah Alas Mbogo mulai di tata dan di konsep menjadi wisata Religi.
Suyoto membangun tempat ritual dengan tujuan ,agar pilah antara pengunjung pelancong dan pengunjung yang bermaksud ritual untuk beberapa hari.
Memang , saya masih kental dengan adanya kearifan lokal dan saya berniat akan menjaga peninggalan sejarah yang ada di desa saya ini , dan saya konsep Alas Mbogo ini menjadi destinasi wusata Religi dan wisata kuliner. Karena Alas Mbogo memiliki potensi sebagai destinasi , sejak jaman dulu sudah banyak di kunjungi orang untuk melihat pepohonan usia ratusan tahun lebih.
Baca juga : Jokowi : Cadangan Beras Harus Ada Meski Produksi Surplus
Suyoto menceriterakan pernah ritual bersemedi di Alas Mbogi , ia dapat petunjuk bahwa Alas Mbogo tidak boleh di , gunakan untuk ber prilaku semena -mena yang melanggar perbuatan asusila di area tersebut , jelas suyoto.
“buserindonesia wonogiri” menghimpun beberapa kali alur cerita Suyoto tentang isi Alas Mbogo yang masih sakral dan angker sejak 10/8/2023 lalu saat di gelarnya grebeg suro.
Suyoto , membuka peluang untuk siapa saja yang akan berkunjung ke Alas Mbogo dan wisata religi nya .
Alas Mbogo sebebetulnya sudah familier sejak jaman dulu bagi penggemar ritual dan penguri -uri sejarah dan kearifan lokal jawa.
Pengunjung rerata orang -orang yang sudah lanjut usia pengen berdo’a pada Yang Maha Kuasa lantaran suasana yang sangat hening.
Sambung suyoto pada saat itu, mencuatnya Alas Mbogo ketika saya membuka wisata kuliner di pinggir jalan sebelah timur dari Alas Mbogo , dan sering kali saya menggelar beberapa pentas seni budaya di luar Alas Mbogo. Maka saat ini 2023 , saya konsep pilah antara wisata religi dan wisata kuliner dala satu area beda tempat. Dan mengenai sejarah panjang Alas Mbogo dan Eyang Mbogo , Suyoto wanti -wanti , mari di rilis bareng -bareng bagi yang faham tentang sejarah Alas Mbogo yang berada di desa kami. Pungkas Suyoto.
Pewarta : nandar suyadi

#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia