
Rantau Rasau, //buserindonesia.id || Harga beras terus meroket naik, di tengah sulit nya perekonomian. Bagaimana nasib rakyat yang tergolong ekonomi lemah? Bisa jadi seperti kata pepatah Hidup Segan Mati Takmau.
Pemerintah akan berusaha menanggulangi hal ini, tapi ini sangatlah sulit di karenakan memang harga beras di pasar dunia naik.
Meroket nya harga beras di Indonesia salah satu nya di sebabkan oleh kurang nya suplay gabah dari petani, akibat gagal panen karena musim kemarau. Dan di tambah lagi dengan sejumlah negara penghasil beras stop ekspor beras, sehingga Indonesia tidak bisa mengimpor beras dari luar.

Harga beras mulai naik semenjak bulan september yang mana harga beras tersebut berkisar antara Rp.12.000 perkilogram sampai Rp.13.000 perkilogram di sejumlah Propinsih di Indonesia. Bahkan di Rantau Rasau, kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsih Jambi harga beras yang paling murah berada di harga Rp 13.250 per kilogram sedangkan yang mahal mencapai harga Rp.14.500 perkilogram pertanggal 13 september 2023.
Baca juga : Istri Wartawan Jadi Korban Kecelakaan Akibat Dari Bus Widji Lestari di Pantura Rembang ( MD )
Hampir seluruh wilayah di Propinsih Jambi mengalami lonjakan harga beras yang begitu tinggi terutama di daerah terpencil yang di picu oleh biaya transportasi.
Sangat di harapkan kepada pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Agar ada keseimbangan antara kebutuhan pangan dengan penghasilan rakyat. Tolong naikkan harga hasil pertanian yang lain. Karena anak petani juga butuh sekolah, anak petani juga butuh makan. Mana keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia?
Pewarta : Suryadi

Harga beras terus meroket naik, di tengah sulit nya perekonomian. Bagaimana nasib rakyat yang tergolong ekonomi lemah? Bisa jadi seperti kata pepatah Hidup Segan Mati Takmau.