
Brebes, //buserindonesia.id || Ahmad Toridin Ketua Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menuntut Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Wanasari. Yakni, Akhmad Tajudin dan Zainal Arifin selaku Sekretaris BKAD untuk mundur dari kepengurusan.
Hal itu diketahui dalam surat yang beredar tertanggal 25 September 2023. Tuntutan tersebut berkaitan dengan pelatihan peningkatan kapasitas kelembagaan BPD se- Kecamatan Wanasari yang dilaksanakan oleh BKAD Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes.
Dimana, dalam pelaksanaannya terkesan arogan dan tidak transparan.

Adapun, dalam isi surat tertuang rincian yang ditandatangani Ahmad Toridin. Bahwa, dana desa yang disetorkan ke BKAD untuk melaksanakan peningkatan kapasitas kelembagaan BPD tahun 2022 yakni, tiap desa setor 5 orang x 1.000.000 x 20 desa total sejumlah 100.000.000 rupiah.
Sedangkan, untuk tahun 2023 tiap desa setor 5 orang dikali 2.000.000 rupiah kali 20 desa dengan jumlah total 200.000.000 rupiah.
Sehingga, total jumlah yang disetorkan ke BKAD Kecamatan Wanasari sebesar 300.000.000 rupiah. Akan tetapi, pihak BKAD tidak menyampaikan informasi penggunaannya atau tidak transparan dan tidak melakukan perencanaan yang melibatkan BPD atau perwakilan.
Baca juga : Patroli Karhutla di Pimpin Langsung oleh Kapolres dan Dandim 0728 Wonogiri
Saat di konfirmasi, Toridin membenarkan surat yang ia buat, ia mengaku geram lantaran selama ini ada anggaran yang mengatasnamakan untuk kegiatan BPD namun tidak Transparan dan tidak melibatkan BPD.
“Itukan anggaran dari Dana Desa, dan mestinya dengan peruntukan untuk kegiatan BPD harus ada menyertakan perencanaan dan transparasi kegiatannya, BPD itukan bukan sapi yang bisa di cucuk hidungnya, maka kami wajar menuntut transparansi laporan itu,” ujar Toridin saat dimintai keterangan, Kamis (28/9) saat dihubungi.
Ia juga menganggap aneh ketika sekretaris BKAD di hunbungi hanya menyampaikan biasa saja.
“Saya sudah menghubungi ketua BKAD Kecamatan Wanasari, namun belum ada tanggapan, tapi aneh ketika sekretaris saat dihubungi hanya menyampaikan “saya sih biasa saja”, kata Toridin.
Tajudin, Ketua BKAD Kecamatan Wanasari, saat diklarifikasi menerangkan tindakan Toridin itu arogan.
“itu tindakan arogan yg tidak mencerminkan orang pandai bijak, dan sebenar kami tidak ingin menanggapi sesuai masukan advis pihak sana pihak sini, ini Lbh karena njen ajah makasih,” tulisnya melalui chat Whatsaap.
Camat Wanasari, Nuridin saat dimintai tanggapan mengaku tidak tahu, “Ke Yang bersangkutan saja. Saya belum tahu duduk permasalahannya,” terangnya, Rabu (27/9) melalui aplikasi Whatsap.
Pewarta : (Ratno)
