
Wonogiri, //www.buserindonesia.id || Halal Bihalal perangkat desa dan warga Desa Tanggulangin,Kecamatan Jatisrono,Wonogiri di meriahkan oleh fenomena pentas seni reog dan wayang kulit sebagai pengiring dan penutup acara resmi Halal Bihalal .
Menurut Keterangan Drs. Soejoto ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tanggulangin ,Kecamatan Jatisrono,Wonogiri, Drs. Soejoto mengatakan pada buserindonesia Wonogiri saat di temui, bahwa acara Halal Bihalal di desa tanggulangin telah di susun dan agendakan jauh sebelumnya akan di gelar pentas seni Reog sebagai pembuka dan pentas panggung wayang kulit sebagai penutupnya. kata Soejoto.

Dalam kesempatan itu, Kepala desa, Desa Tanggulangin, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri Marsih dan di hadiri camat Kecamatan Jatisrono Y. Trisnadi Tulus K.A.M.K.I .S Sos. MM menyampaikan “bahwa momen pentas seni di desa tanggulangin, setiap lebaran seni Reog dan wayang kulit sering di pentaskan guna menghibur warga sekaligus guna menampilkan aset seni budaya di desa tanggulangin itu sendiri,” jelas beliau.
Pentas seni Reog sendiri bisa mengundang tidak kurang dari lima ratusan orang penonton dan penggemar seni Reog dari luar desa Tanggulangin, di samping itu , lantas sejumlah pedagang kuliner juga ikut ambil bagian memanfaatkan kesempatan berdagang layaknya pedagang kuliner dadakan di pinggir jalan .

Halal Bihalal perangkat desa dan lembaga desa, Desa Tanggulangin yang kemudian di tutup dengan pagelaran cerita wayang kulit dengan durasi satu malam. Adapun pemapar cerita wayang atau dalang oleh Jumari Guno Carito asal warga desa tanggulangin yang berpindah domilsi di Sitiung Sumatera Barat pada tahun 1980.
Jumari Guno Carito sedikit menceritakan pada buserindonesia Wonogiri tentang isi dan makna cerita wayang kulit, bahwa seni wayang kulit memiliki sejarah panjang dan banyak mengandung makna di dalamnya tentang gambaran-gambaran prilaku lewat sejarah cerita pewayangan tersebut.
Baca juga : Bersama Keluarga, Bupati Rayakan Lebaran Idul Fitri Kunjungi Wisata Hutan Kota
Lantas Jumari Guno Carito tidak mengkhawatirkan bahwa cerita pewayangan akan terintegrasi dengan budaya -budaya modern, terlihat masih banyak sekolah-sekolah pedalangan dan seni cerita pewayangan,
“maka saya yakin seni pedalangan atau cerita pewayangan tidak akan tenggelam terkikis oleh seni budaya modern, karena apa, cerita wayang kulit telah di kenal familier di indonesia bahkan banyak di pelajari oleh orang-orang mancanegara, membuktikan hal itu cerita tentang pewayangan masih bisa di pertahankan dan tetap di uri-uri oleh kalayak seniman indonesia terutama seniman yang berada di pulau jawa,’ jelas Jumari Guno Carito.
Menyikapi hal itu, sejumlah seniman yang hadir juga menuturkan seni budaya Jawa kususnya cerita wayang kulit secara akurasi tetap akan di jaga dan di pertahankan kearifanya. “Sebab seni wayang kulit merupakan sebuah budaya legendaris yang banyak mengandung cerita-cerita dan gambaran-gambaran tentang prilaku watak seseorang,” kata Mbambing Prasetyo seorang pelaku dan pelestari seni budaya jawa di Wonogiri.
Mbambing prasetyo juga seorang seniman pelestari budaya jawa sekaligus menggeluti aransemen esensi tata seni musik campursari, karawitan maupun tata panggung laniya .
Pewarta : Nandar.s

#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia