
Tanggamus, //buserindonesia.id || Diduga kuat oknum Kepala sekolah (Kepsek) SDN 1 Ngarip, Kecamatan Ulu belu, Kabupaten Tanggamus, Lakukan pungli dengan modus pembelian Buku LKS, juga pembelian sampul rapot siswa, dan iuran Komite.
Lagi dan lagi, dunia pendidikan menjadi sasaran empuk oleh oknum nakal kepala sekolah, yang secara tega dan sengaja mencari keuntungan pribadi dengan berbagai macam cara.
Hal tersebut terjadi akibat oknum-oknum ini memiliki celah, untuk memperdaya wali murid dengan berbagai macam modus, demi mencapai keuntungan semata.

Dimana sejatinya, peran tersebut sangat melanggar kententuan oleh pemerintah pusat, dengan sejumlah aturan yang telah ditetapkan terkait Pungli disekolah.
Akan tetapi masalah seperti ini sering saja timbul dan menjadi lumrah dikalangan dunia pendidikan.
Padahal diketahui, Sekolah sendiri dalam hal ini sudah dibekali dengan adanya Bantuan Oprasional Sekolah (BOS), yang diberikan secara langsung kepada satuan pendidikan diseluruh indonesia dengan nilai yang cukup, untuk proses pengembangan pendidikan.
Dengan adanya bantuan tersebut, masyarakat/wali murid khususnya tentu sangat berterimakasih kepada pemerintah terkait, sebab dinilai dapat mengurangi beban, dalam hal biaya anak sekolah.
Baca juga : Jajaran Reskrim Polsek Kamang Baru, Bekuk Maling Barang Sekolah
Namun hal itu tidak berlaku bagi salah satu sekolah dasar di Tanggamus, tepatnya di SDN 1 Ngarip Ulu belu, Kepsek disekolah setempat justru terkesan membebani wali murid, yang diketahui notabene nya rata rata berpenghasilan rendah, sebagai Petani kebun.
Banyak nya desas-desus tentang dugaan pungli yang terjadi disekolah tersebut, memantik awak media untuk mencoba menggali informasi dengan mendatangi salah satu wali murid.
“Kami diwajibkan membeli buku LKS senilai Rp.75.000 bang, kemudian kami juga diwajibkan membayar dana komite senilai Rp.200.000 dan terahir di suruh membayar sampul lapor anak dengan nilai Rp.65.000, kewajiban yang harus kami penuhi untuk pembayaran tersebut, sangat berat bang, sedang untuk biaya sehari-hari saja sudah sangat susah,” Ungkap wali murid yang namanya dirahasiakan.
Bukan hanya dugaan pungli saja rupanya, dari data realisasi anggaran dana BOS disekolah ini, sejak tahun 2020 lalu diduga bermasalah, dimana terdapat kenjanggalan, yang disinyalir syarat terjadi penyimpangan.
Tahun dimasa pandemi covid 19 saja, sekolah ini justru menganggarkan dana yang cukup Fantastis, untuk sejumlah kegiatan.
Misalnya, pada kegiatan Ektrakurikuler pihak sekolah menganggarkan dana BOS senilai Rp.57.828.000, juga pada pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah dianggarkan sebesar Rp.44.850.000, sedangkan diketsui dimasa itu, sekolah nyaris tidak ada kegiatan apapun.
Banyak nya dugaan pungli dan dugaan manipulasi dana BOS yang terjadi pada satuan pendidikan SDN 1 Ngarip, awak media pun berinisiatig untuk menemui Kepsek guna mengkonfirmasi kebenaran, tapi sayang beberapa kali upaya ditemui disekolah, Kepsek satu ini selalu tidak berada dilokasi.
Sampai berita ini mencuat, belum ada keterangan resmi dari Sumiran, selaku Kepala sekokah (Masih dalam konfirmasi).
Pewarta : (Incol mudi hartono)

#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia
Harus di ungkap modus modus pungli di sekolahan
Sung tulodho mangun karso tut wuri handayani
Absen Buser indonesia
Sumbangan dan pungutan apapun namanya menghambat program pendidikan dasar, untuk itu peran serta masyarakat untuk melaporkan jika ditemui indikasi yang mengarah pada pungli.
dari data realisasi anggaran dana BOS disekolah ini, sejak tahun 2020 lalu diduga bermasalah, dimana terdapat kenjanggalan, yang disinyalir syarat terjadi penyimpangan.
#buserindonesia
#jurnalis