Bank sentral Tiongkok mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan memotong jumlah cadangan yang di milikinya untuk bank-bank sebagai bagian dari serangkaian langkah untuk mendukung perekonomian yang melambat.
Pengumuman gubernur Bank Rakyat Tiongkok mendorong lonjakan harga saham, dengan patokan Hong Kong melonjak 3,6%. Pasar saham Tiongkok melemah dalam beberapa bulan terakhir karena para investor menarik dananya karena terhambat oleh lemahnya pemulihan akibat guncangan pandemi COVID-19.
Bank sentral Tiongkok mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan memotong jumlah cadangan yang di milikinya untuk bank-bank sebagai bagian dari serangkaian langkah untuk mendukung perekonomian yang melambat. Pengumuman gubernur Bank Rakyat Tiongkok mendorong lonjakan harga saham, dengan patokan Hong Kong melonjak 3,6%.
Baca Juga : Wasriah Mencari Keadilan Atas SK Pemberhentian dari Kepala Desa Salit
Pasar saham Tiongkok melemah dalam beberapa bulan terakhir karena para investor menarik dananya karena terhambat oleh lemahnya pemulihan akibat guncangan pandemi COVID-19.
Gubernur bank sentral Pan Gongsheng mengatakan kepada wartawan di Beijing bahwa persyaratan cadangan deposito akan dipotong sebesar 0,5 poin persentase mulai 5 Februari.
Pan mengatakan hal itu akan menyuntikkan sekitar 1 triliun yuan ($141 miliar) ke dalam perekonomian. Per Desember, rasio giro wajib minimum adalah 7,4%.
Berbeda dengan cadangan bank uang tunai yang harus di simpan bank untuk menutupi permintaan yang tidak terduga cadangan ini di simpan oleh bank sentral dan di gunakan terutama sebagai alat kebijakan moneter.
Pewarta : Nadia Buser Indonesia
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia