
Wonogiri, //www.buserindonesia.id || Desa Tanggulangin ,Kecamatan Jatisrono,Wonogiri memiliki luas wilayah 192.68 Hektare(ha)/1.926.800 persegi (m2) terbagi menjadi empat(4) Dusun dan dua belas Rukun Tetangga(RT)
Warga Desa Tanggulangin ,Kecamatan Jatisrono,Wonogiri ,masih kental mengingat sejarah lokal dan budaya guyup rukun, gotong royong tetap di uri-uri serta menjaga kearifan wilayah maupun desanya.
Penelusuran buserindonesia wonogiri melalui beberapa sesepuh warga pribumi Desa Tanggulangin ,Kecamatan Jatisrono ,Wonogiri Dipan Kromowiyono seorang perangkat desa Tahun 1965-1985 ,ia menceritakan tentang sejarah lokal dan peninggalan di Desa Tanggulangin,Kecamatan Jatisrono,Wonogiri.

Dipan Kromowiyono menuturkan bahwa , di Desa Tanggulangin ini sebetulnya ada beberapa peninggalan yang perlu di pertahankan tentang cerita sejarah lokalnya, antara lain, Ki Ageng sentono, Batu Lumpang yang menjadi legenda sebutan nama kampung Lumpang , bekel jati, Ki nolo, mbah deder dan masih ada beberap cerita lainya yang masih kuat memiliki cerita asal usul, ucap Dipan.
Sementara Dipan menceritakan sedikit keberadaan peninggalan batu lumpang dan kampung lumpang Dusun Jaten , Desa Tanggulangin ,Kecamatan Jatisrono,Wonogiri terkait dengan kultur sebutan nama kampung.
Prajurit Kiwal Denma Kostrad yang memperkuat kontingen Pelatda Woodball DKI Jakarta…Selanjutnya…..
Batu lumpang yang masih melegenda menyimpan mitos yang tidak asing di pendengaran warga, konon ceritanya di kampung itu ada seorang pertapa bernama Sapu Arap Sapu Angin yang kemudian pergi entah kemana , lalu meninggalkan beberapa batu berbentuk lumpang ( wadah untuk menumbuk padi) di lokasi tersebut.
Menurut keterangan Dipan , batu yang berbentuk lumpang tersebut ada tiga jenis yang berbeda dan letaknya pun di lokasi yang tidak sama, maka dipan berpesan pada warga agar batu lumpang tersebut tetap di jaga dan jangan sampai di pindahkan dari tempat semula.
Selain Dipan , Diyono pun membenerkan apa yang telah menjadi simbul kampung Lumpang Dusun Jaten , Desa Tanggulangi, Kecamatan Jatisrono, memang di karenakan beberapa batu lumpang peninggalan Sapu Arab Sapu Angin kala itu, tutur Diyono.
Di antara beberapa batu lumpang tersebut ada satu batu lumpang yang berada di jalan aspal antar desa . Batu tersebut hingga saat ini belum ada satu orang pun berani memindahkan dari tempat semula.
Kedua nara cerita tersebut memperkuat bahwa di Desa Tanggulanin ,Kecamatan Jatisrono ,Wonogiri memang masih banyak menyimpan cerita sejarah lokal yang belum terkuak dan belum di tulis menjadi sejarah lokal desa , pungkas mereka.
Pewarta : Nandar.s

#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia