
Malang, //www.buserindonesia.id || Saya tampil di tobong wayang topeng Malang pada petas seni Sanggar Tari “Sailendra” Desa Kranggan Kecamatan Ngajum di lereng timur-selatan Gunung Kawi pada hari Sabtu Malam, 16 September 2023.

Namun, bukan untuk menarikan Bapang ataupun Gunungsari, yang saya kurang mampu. Bukan pula untuk ngidung, karena belum diajari Cak Marsam.
Baca Juga : Perayaan Natal SMKN 3 Pematang Siantar, Mari Merubah Karakter Diri Kita Sendiri
Namun untuk memaparkan kesejarahan dari lakon yang dipentaskan pada sore lanjut malam hari itu. Pertunjukan sendratari topeng yang mengangkat judul “Dharmasima Karanggan : Waranugraha Ma- panji Smining Rat”. Kisah yang saya inisiasi, lantas disambuti oleh warga desa.
Suatu kisah sejarah Malang pada era pemerintahan bersama raja Wusnuwarddhana (Smining Rat) dan Mapatih Anggabahaya Narasinghamurti pada abad XIII Masehi terkait dengan doktrin politik “Cakrawa- lamandala Jawa”.
Saya merasa senang, paling tidak muncul sebuah lakon lokal Malang dalam Wayang Topeng Malang Raya, khususnya untuk “desa bersejarah” Kranggan yang beruntung memiliki prasas- ti batu (linggoprasasti) beratrikh 1256 Masehi, dan kini masih insitu dalam “hutan larangan” di Punden Kemuning. Semogalah memberikan kefaedahan.
Pewarta : Buser Indonesia/Citralekha

#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia
Banyak membaca sudah pasti banyak pengetahuan ..
Salam akal sehat .