Brebes, //www.buserindonesia.id || SMPN 8 Satap Brebes terpencil didukuh Pandansari desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes. Konsep Sekolah satu atap biasanya menggabungkan lokasi antara sekolah yang terdiri dari jenjang pendidikan SD dan SMP, ini bertujuan untuk anak didik didaerah terpencil bisa meneruskan kejenjang SMP masih dilokasi yang sama, sehingga anak didik bisa sekolah dan wajib belajar 9 tahun terpenuhi.
Disampaikan Kepsek SMPN 8 Satap Padansari Wuryandari saat ditemui dikantornya pada (8/7).
Aktifitasnya menjadi biasa saja karena dijalani dengan penuh ikhlas, meski harus pagi-pagi dari Kecamatan Jatibarang menuju sekolah yang berjarak hampir 25 Km dengan kondisi sebagian jalan yang sedikit rusak.
“Kalau musim hujan arah sawojajar harus hati-hati jalan rusak dipenuhi genangan”, ujarnya.
Baca juga : Kapolda Sulsel Pimpin Serah Terima Jabatan, Kenal Pamit Kabiddokkes dan Kapolres Jajaran Polda Sulsel
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, S.I.K., M.H. didampingi Ketua Bhayangkari Daerah Sulsel Ny. Dewwy Andi Rian Memimpin Langsung Serah Terima Jabatan dan Kenal…
Bukan cuma itu, keterbatasan disekolah seperti tidak adanya akses air ledeng sangat dipahami Wuryandari.
“Disini tanahnya asin, instalasi air akan cepet keropos”, tuturnya.
Untuk memenuhi kebutuhan air minum terpaksa harus pesan dengan menggunakan drigen dari desa sebelah, tegasnya.
Lebih lanjut menjelaskan, bahwa SMP 8 Satap memiliki 6 (enam) rombel, masing-masing kelas 2 rombel.
“Alhamdulillah tahun ini 2 rombel terpenuhi semua”.
Selain itu dia bersukur, sekaligus menyayangkan, karena pada akhir tahun 2023 mendapatkan bantuan dari sumber DAK, yakni satu ruang lab komputer dan satu ruang UKS, namun saat ini hanya lab komputer saja yang bisa digunakan, karena ruang UKS baru diterima masih dalam bentuk 50% fisik bangunan, sisanya belum tahu kapan diselesaikan, tutupnya.
Pewarta : (Ratno)