
Simalungun, //buserindonesia.id || Bertempat di gelanggang tempat latihan atau biasa disebut Langgatan Balai Pertemuan Sanggar Dihar Simalungun, Pematang Raya (19/9 2023) ,Rio Sinaga dengan julukan Pandihar Gila membagi waktu dengan Buser Indonesia Simalungun ditengah kesibukannya melatih anak didik dari tingkat pelajar SLTP dan SLTA yang ada di Pematang Raya ibukota Simalungun. Dihar adalah seni pencak silat tradisional khas Simalungun.

Pegiat Dihar kelahiran 28 April 1988 yang mempersunting Romauli H Purba dengan satu anak ini menjelaskan, metode pembelajaran adalah ilmu bela diri praktis dan Output yang diharapkan dihasilkan untuk pembelaan diri dan mencetak atlet berprestasi.
Baca juga : Pemuda Milenial Kota Medan, Dona Stefan Hutabarat Sosok Caleg Potensial Kota Medan
Menerapkan prinsip Learning by Doing, sehingga setiap materi yang diberikan langsung dipraktekkan, agar temuan dalam tekhnik bisa dipecahkan, papar Rio. Dengan jumlah murid perguruan Sanggar Dihar Simalungun hampir 100 orang yang keseluruhan adalah siswa siswi SLTP dan tingkat SLTA ,dengan jadwal latihan hari Selasa dan Sabtu disetiap Minggu.
Adapun tujuan yang kita harapkan adalah mengembangkan potensi diri dalam kemampuan dan prestasi, menumbuhkan mental yang teguh dan taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berNegara dan bermasyarakat. Dihar (pencak silat) tidak hanya berisi menang kalah dan mengejar medali, lebih dari itu fundasi mental juga harus dibangun, lebih jauh Rio Pandihar Gila memaparkan.
Senada dengan Rio ,Sahat Damanik Guru Besar Tortor Elak Elak yang juga penasehat Sanggar Dihar Simalungun ini mengharapkan jangan sampai tradisi leluhur ini jadi punah karena kita abai melestarikan, dan jangan menjadikan tradisi leluhur kita jadi tamu dinegeri sendiri, tutup Sahat Damanik penggiat budaya Simalungun.
Pewarta : (jhon sinaga)

Jayalah Sanggar Dihar Simalungun,….
Horaas,……!
Semangat dalam berkarya,..