Brazil.//www.buserindonesia.id || Mereka tidak bisa melihatnya, tapi mereka bisa mendengarnya. Orang-orang yang bersuka ria dalam karnaval hari Minggu di Madre de Deus, Brasil timur laut, mendengar kaleng aluminium berpesta di jalanan sebelum melihatnya.
Lebih dari 30 peserta parade yang mengenakan pakaian rumit yang terbuat dari ratusan kaleng bir dan soda berkerumun di sekitar pulau di Bay Of All, negara bagian bahia orang suci. Setiap kostum yang di sebut “pierro” merupakan hasil kerja keras, di buat dari sekitar 1.600 kaleng yang di kumpulkan selama beberapa bulan sebelumnya, kemudian dicuci bersih untuk menghilangkan bau yang tertinggal.
Ratusan penonton yang gembira berkumpul meskipun gerimis di musim panas untuk menyaksikan pesta yang memanjakan mata dan telinga, bersorak dan bertepuk tangan untuk ‘bloco da latinha’ yang sangat di gemari seperti yang di kenal dalam bahasa Portugis.
Selain indah, juga menyenangkan,” kata Fábia do Carmo Carvalho, 19, yang telah berparade bersama kelompok tersebut selama beberapa tahun.
Pertama kali di dirikan pada tahun 1997, pesta jalanan ini lahir dari keprihatinan terhadap lautan kaleng yang di tinggalkan Karnaval, mengotori Madre de Deus.
Sekelompok teman dan keluarga mulai mengumpulkan kaleng-kaleng bekas dan menempelkannya pada pakaian mereka. Namun beberapa tahun kemudian, pengumpulan bahan-bahan yang dapat di daur ulang menjadi sebuah profesi yang diatur.
di mana orang dapat membawa bahan-bahan tersebut ke pusat daur ulang dan menerima gaji berdasarkan berat dan jumlah bahan yang di kumpulkan.
Sementara Madre de Deus tiba-tiba menjadi lebih bersih, akibatnya kelompok tersebut kesulitan menemukan kaleng.
Pesta jalanan kaleng tersebut di hentikan sementara sebelum kembali di adakan pada tahun 2011, dengan para penampil untuk pertama kalinya mengenakan “pierros”.
Pewarta : Nadia Buser Indonesia
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia