OGAN ILIR, 25 Desember 2025 – Suasana di Desa Ulak Segara, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan memanas pasca terjadinya insiden kericuhan antara perangkat desa dan warga setempat. Ketegangan ini dipicu oleh polemik pembangunan gedung KMP yang dinilai warga merusak akses jalan menuju pasar (kalangan).
Peristiwa yang berujung pada kontak fisik tersebut terjadi pada Rabu pagi (24/12/2025) sekitar pukul 08.00 WIB, tepat di halaman ruko milik Bendahara Desa Ulak Segara.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, insiden bermula saat warga Desa Ulak Segara menyuarakan penolakan keras terhadap proyek pembangunan KMP. Warga menilai proyek tersebut telah merusak infrastruktur jalan yang vital bagi aktivitas ekonomi masyarakat di pasar desa.
Aspirasi penolakan tersebut kemudian disampaikan secara langsung oleh salah seorang tokoh masyarakat berinisial Shr kepada Bendahara Desa berinisial Hsn.
Namun, penyampaian aspirasi tersebut tidak disambut baik. Hsn diduga tidak terima dengan teguran yang disampaikan oleh Shr. Di hadapan tokoh masyarakat dan seorang anggota Koramil Kecamatan Muara Kuang berinisial Ef yang berada di lokasi, Hsn mengamuk.
Dalam luapan emosinya, Hsn menuding bahwa gelombang penolakan terhadap pembangunan gedung KMP tersebut hanyalah akibat ulah wartawan yang kerap memviralkan berita, bukan murni aspirasi warga.
Terjadi Perkelahian
Situasi semakin tidak terkendali ketika seorang ibu rumah tangga (warga setempat) yang kebetulan berada di lokasi mendengar tuduhan Hsn yang menyalahkan pihak luar (media) atas keresahan warga. Ibu tersebut spontan merespons ucapan Bendahara Desa.
Adu mulut pun tak terhindarkan dan berujung pada perkelahian fisik antara Bendahara Desa (Hsn) dengan ibu rumah tangga tersebut di depan ruko milik Hsn. Mirisnya, kejadian ini berlangsung di hadapan tokoh masyarakat dan aparat Koramil yang ada di TKP.
Disayangkan Banyak Pihak
Insiden ini sangat disayangkan oleh berbagai pihak karena mencerminkan buruknya komunikasi antara Pemerintah Desa (Pemdes) dan warganya. Alih-alih mencari solusi atas kerusakan jalan pasar, situasi justru berujung pada konflik fisik yang mencoreng citra desa.
Hingga berita ini diturunkan, warga berharap ada mediasi dan evaluasi tegas terkait pembangunan yang merugikan fasilitas umum, serta perilaku perangkat desa dalam menanggapi aspirasi masyarakat.
Jurnalis : Ramlan
