
Arab Saudi, //www.buserindonesia.id || Hampir semua negara berdaulat mempunyai mata uangnya masing-masing. Indonesia misalnya, memiliki mata uang yang dinamai “Rupiah (disingkat : “Rp”). Adapun Arab Saudi mempunyai mata uang : “Riyāl” (sering disingkat ر.س, atau SR = Saudi Riyal). Mata uang Riyāl dibagi ke dalam 100 Halala (bahasa Arab : هللة Halalah). Ghirsh senilai 5 Halala. Saat ini 1 Riyāl bila di kurskan senilai : 4.131,37 Rupiah Indonesia. Berikut sekelumit kisah mengenai bagaimana keberadaan mata uang Rupiah pada “negeri gurun” Arab Saudi.

Bagi orang Indonesia yang bepergian ke Arab Saudi, baik untuk menunaikan ibadah haji, umroh atau un- tuk keperluan lain, uang dalam bentuk rupiah bisa ditukar ke dalam Riyāl. Namun demikian, bukanlah berarti mata uang rupiah sama sekali tidak berlalu di Arab Saudi. Sebagai alat tukar, tak sedikit peda- ngang di negeri gurun ini yang mau menerimanya sebagai alat tukar dalam transaksi jual-beli. Hanya saja, sebutan yang lazim dipergunakan oleh para pedagang Arab bukanlah mata uang “rupiah”, alih- alih mata uang “Jokowi”.
Saya kurang tahu persis mengapakah sebutan “Jokowi” bisa menggantikan sebutan”rupiah” untuk mata uang Indonesia .Yang terang, pada konteks ini sebutan “Jokowi” lebih populer “ketimbang rupiah”. Suatu sebutan buat mata uang Indonesia yang didasarkan pada nama kepala negara (presiden)-nya.
Baca Juga : SANTRI JAWA BERBUDAYA TRADiSIONAL JAWA : Ikhtiar Revitalisasi Kesenian Dusun Glagahdowo Via Pembelajaran
Hanya saja, diantara sejumlah pecahan uang rupiah yang ada, yang paling familiar adalah pecahan rupiah 100 ribu, yang biasa disebut dengan “seratus Jokowi”. Pecahan lain, seperti misal : 50.00, 25.00, 10.000, atau 1000 rupiah tidak/kurang familier bagi mereka. Selain itu, para pedang tidak begitu faham dengan perhitungan kurs dari rupiah ke Riyāl. Suatu contoh kasus : saya membeli seharga 20 Riyāl, pedagang minta 200 Jokowi. Padahal, 20 Riyāl hanya Rp. 80.000,-. Sebenarnya, “100 Jokowi” saja sudah cukup bahkan lebih sekitar 10 Riyāl. Yah . begitulah kenyataannya..
Sampai kapan sebutan “uang Jokowi” itu masih bertahan ada di Arab Saudi?”, mengingat sebentar lagi (tahun 2024) Jokowi sudah mengakhiri.kepemim- pinannya untuk Indonesia sebagai presiden RI. yang ke-7 (berturut-turut : Soekarno, Soeharto, Abdurrah- man Waqid, Megawati Soekarno Putri, B.J. Habibie, Sosilo Bambang Yudoyono, yang terakhir Jokowi).
Apakah nanti (tahun 2024), ketika hadir presiden baru di negara Indonesia, terlepas siapa namanya, sebutan “uang Jokowi” akan otomatis berganti dengan “uang …..” sesusai nama preseden pengganti Jokowi, seperti misalnya “uang Ganjar” atau “uang Prabowo” atau “uang Anis”. Jika nantinya sebutan “uang Jokowi” masih terus digunakan kendatipun Beliau telah lengser kaprabon, itu pertanda bahwa popularitasnya bertahan lama di Arab Saudi. Nuwun.
Pewarta : Buser Indonesia/Citralekha

#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia