Brebes, //www.buserindonesia.id || Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Ir Nushy Mansur MSi menandaskan, kalau ancaman bencana di Kabupaten Brebes cukup banyak. Apalagi di pergantian musim. Hampir semua kecamatan di Kebupaten Brebes merasakan bencana, bencana tersebut berbeda-beda.
Demikian disampaikan Nushy di sela Rapat Koordinasi Kebencanaan Menghadapi Musim Penghujan Serta Antisipasi Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Angin di Wilayah Kabupaten Brebesm, di Lantai 5 KPT Brebes, Selasa (12/12/2023).
Nurshy memaparkan, di wilayah atas seperti di Sirampog, Bumiayu dan Tonjong bencana yang sering terjadi berupa banjir, tanah longsor, tanah bergerak dan banjir bandang. Sebelumnya, BPBD juga mendapati laporan bahwa terjadi kekeringan yang terjadi pada 11 kecamatan di Kabupaten Brebes.
Untuk mengatasi masalah ancaman bencana tersebut BPBD membuat posko induk di kantor BPBD dan pos adu yang tersebar di Bumiayu, Bantarkawung, dan Ketanggungan. Setiap pos terdiri dari anggota BPBD, Satgas Penanggulangan Bencana dan Relawan.
“Dengan adanya pos tersebut BPBD dapat dengan mudah berkoordinasi dengan pimpinan daerah atau tokoh masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana di daerah tersebut,” kata Nushy.
Selain pembuatan posko adu, BPBD berupaya untuk mengantisipasi kerugian masyarakat akibat bencana dengan mengingatkan Masyarakat.
“Banjir merupakan skala rutin yang terjadi, bagi masyarakat yang tinggal dibawah lereng terjal jika pada daerah tersebut terjadi hujan deras dan terdapat kemungkinan longsor maka dihimbau untuk masyarakat agar mengosongkan rumahnya,” ujar Nushy mengingatkan.
Kemudian masyarakat yang mempunyai rumah di dekat tanggul bantaran sungai untuk bersiap-siap menyelamatkan barang berharganya. Sebenarnya dalam peraturannya masyarakat tidak boleh memiliki bangunan di dekat tanggul. Potensi bencana paling besar, lanjutnya, yang dapat terjadi di Kabupaten Brebes berupa banjir, tanah longsor, dan tanah bergerak. Hal ini diakibatkan oleh alih fungsi hutan. Sebelumnya banjir hanya terjadi di wilayah kota tetapi sekarang tidak.
Menurutnya, pembanguna infrastruktur di wilayah bawah sudah dilakukan sesuai standar tetapi akibat tidak ada perbaikan di wilayah atas membuat bencana masih terjadi. Wilayah atas yang banyak ditanami sayuran berakibat berkurangnya daerah resapan air dan tidak adanya terasering. Data BPBD menunjukkan setidaknya terdapat 800 hektar lahan hutan yang rusak. Sedangkan menurut data cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jateng, di wilayah Sirampog dan Paguyangan terdapat 35% hutan yang tidak tertanami dengan baik.
Antisipasi dini, BPBD menggelar rakor, setidaknya bisa mencapai kesepahaman dan menyatukan gerak langkah dalam penanggulangan bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Brebes. Memasuki musim penghujan dan juga kondisi cuaca berubah-ubah memerlukan perhatian khusus, sehingga diperlukan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang terjadi, sehingga dampak yang ditimbulkan akan berkurang.
Antisipasi lain, menciptakan Desa Tangguh Bencana. Saat ini di Kabupaten Brebes sudah ada 41 Desa Tangguh Bencana di 10 kecamatan.
Asisten 1 Sekda Brebes Drs Khaerul Abidin MM, menyampaikan bentuk kepedulian pemerintah terhadap bahaya bencana sangat besar diantaranya dengan menggelar rakor. Selain untuk meningkatkan kuota dan kapasitas sumber daya manusia di bidang kebencanaan juga untuk menghasilkan rencana pengendalian terhadap bencana sehingga dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap bahaya bencana,” tandasnya.
Disela rakor, diserahkan penghargaan untuk Desa Tangguh Bencana yang diberikan kepada Desa Bojong Kecamatan Jatibarang.
Turut hadir Kapten Inf Surikan dari Kodim 0713 Brebes, Kasat Polairud Suratman dari Polres Brebes, Kepala BMKG Tegal Kaharudin, Korlak Penanganan Banjir Balai PSDA Pemali Comal Likha Susiana Widiyanti, BPJ Tegal Rubiyanto, dan undangan lainnya.
Pewarta : Marlan Brebes
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia