
Padangsidimpuan, //buserindonesia.id || Tikus sawah merupakan salah satu hama yang sangat merugikan petani, Dimana hama ini cenderung menyerang tanaman pada malam hari. Berbagai jenis perangkap tikus yang sudah digunakan untuk membasmi hama tersebut namun sia-sia yang menimbulkan Masyarakat Petani merasa resah akibat gagal panen.
Markas ataupun sarang tikus sawah biasanya tidak terlalu jauh dari pusat makanan/ Area tanaman padi dan bersembunyi di daerah rimbun, banyak rerumputan yang tidak dibersihkan, tanggul-tanggul, tepian sungai dan pematang yang penuh semak seperti Lahan Tidur yang luasnya lebih kurang 2 hektar disekitaran Saba Bolak (Sawah Undur) Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan (SUMUT). Rabu, 27/9/2023.

Sejumlah petani yang memiliki maupun yang mengontrak sawah disekitar markas Tikus tersebut mengatakan bahwa Lahan Tidur ini dimiliki orang ternama alias (Muncong), Akan tetapi sudah puluhan tahun lamanya tidak dibersihkan sehingga hama tikus sulit untuk dibasmi bahkan sangat cepat berkembang biak.
“Puluhan tahun kami merasa resah akibat serangan tikus yang berasal dari lahan tidur itu, namun di 5 tahun terakhir inilah yang lebih kecewa karena sudah 10 periode kami Gagal Panen akibat semakin banyaknya jumlah tikus di Lahan Semak bagaikan Kebun Binatang itu” Ungkap sejumlah Petani.
Baca juga : Kabar Gembira bagi Nakes, Sebanyak 813 Kuota PPPK Akhirnya Disetujui
“Hama tikus menyerang mulai akar, batang, daun, hingga bulir tanaman padi, sehingga tanaman kami sulit berkembang yang menimbulkan 5 tahun sudah kami gagal panen” Kata sejumlah masyarakat Desa Manunggang Julu, Pijorkoling, dan Desa Goti kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
Masyarakat dari ketiga desa tersebut berharap kepada Pemerintah, khususnya Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan agar bisa membantu para petani dalam menuntaskan Permasalahan terkait Markas tikus yang meresahkan itu.
“Kami hanya meminta, baik kepada Pemerintah maupun Bapak Muncong Agar Lahan Tidur itu segera dibersihkan dan kami siap Kerjasama melalui pendahuluan dengan cara duduk bersama (Musyawarah).” Pungkas petani yang diwakili dari Desa Manunggang Julu.
Saat dikonfirmasi melalui Telepon WhatsApp (Berdering), Kadis Pertanian Kota Padangsidimpuan mungkin belum ada waktu untuk mengangkat telepon dari Awak Media sehingga berita ini dikirim ke Meja Redaksi.
Pewarta : DK/Tison
