
Wonogiri, //www.buserindonesia.id || Hiruk pikuk warga Wonogiri lakukan bancakan atau kondangan ( bahasa jawa) di lakukan sebagai wujud uri-uri dan melestarikan tradisi jawa kuno yang bertujuan menjaga marwah orang jawa se utuhnya, akan tetapi bancakan tidak ada ikatan wajib bagi warga, melainkan bersifat kesadaran .
Bancakan itu sendiri mengandung makna syukuran dan gelar do’a bersama di satu tempat , beda dengan jaman dulu yang notabenya masih generasi jowo tulen , mereka melakukan kondangan di rumah masing-masing estafet dari rumah warga satu ke rumah warga yang lain sehingga dapat membuat suasana meriah warga saling membawa berkatan dari tempat bancakan tersebut.

Menyikapi hal itu ,Wardiyanto ketua Rukun Tetangga (RT) di Desa Jatisari ,Kecamatan Jatisrono ,Wonogiri , ia mengatakan walaupun tradisi bancakan memperingati bulan puasa maupun bulan bakdo(bodo) telah terkikis oleh perkembangan jaman , akan tetapi menurut saya hal itu akan tetap di lakukan guna mempertahankan tradisi orang jawa , walaupun saat ini, atau beberapa tahun yang lalu hanya di gelar di beberapa tempat , misalnya bancakan bareng di rumah Ketua RT, atau ada yang di gelar di salah satu halaman masjid ataupun di rumah- rumah Kepala Dusun ( Kadus) , tutur Wardiyanto saat di hubungi buserindonesia wonogiri lewat via telfon whatsApp .
Menanggapi penuturan Wardiyanto , Kalis warga Rt jatirejo Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, juga membenarkan , bancakan merupakan wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa , di samping sebagai ajang silaturrahmi antar tetangga satu Rt , maka bancakan di bulan Ramadha dan akhir Ramadhan perlu di lestarikan, ucap Kalis.
Baca juga : Kapolda Jateng Tegaskan Pihaknya Siap Hadapi Bangkitan Arus Mudik Lebaran 2024
Penuturan lain di sampaikan oleh Saliman warga Desa Jatipurwo ,Kecamatan Japtipuno ,Wonogiri , menurutnya tradisi bancakan di desanya masih kental di pertahankan oleh masayarat pada umumnya .Mengingat warga masih di latar belakangi dengan trah-trah kejawen dan notabenya masyarakat masih mengandalkan pada sektor pertanian , sehingga wujud syukur lewat bancakan tetap di pegang kukuh bukan hanya bancakan di bulan Ramadhan saja, bahkan di saat musim panen pun mereka saling menggelar bancakan metik padi, kata Saliman.
Saliman juga menyampaikan , kusus satu Rukun Terangga(RT) yang ia tempati , bancakan tetap di lakukan di rumah masing-masing secara bergantian , menurut saliman bancakan yang di lakukan adalah murni wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa atas segala Rahmatnya.
Secara preventif agar jangan di salah tafsirkan bahwa bancakan merupakan bentuk-bentuk penyimpangan atau anomali , maka ia menggelar bancakan dengan do’a-do’a menurut syariat Agama , beda dengan bancakan pada jaman generasi tempo dulu dengan sesajen dan bakar dupa sebelum di laksanakan prosesi bancakan , pungkas Saliman.
Pantauan buserindonesia wonogiri , di beberapa wilayah desa Kabupaten Wonogiri secara kontinuitas masih berpegang pada tradisi jawa kuno sebagai pegangan trah kejawen dan legalitas orang Wonogiri.
Pewarta : Nandar.s

#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia