Kota Kediri, Jatim, //www.buserindonesia.id || Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jatim menerima tiga napi teroris (Napiter) dari rumah tahanan (Rutan) Cikeas, Rabu (6/12/Ketiga narapidana tersebut, yaitu AS warga Gresik yang divonis 3 tahun penjara, HS warga Malang divonis 5 tahun penjara, dan W warga Makassar dengan vonis 3 tahun 6 Dalam proses pemindahan dari rumah tahanan (Rutan) Cikeas ke Lapas Kediri, mendapat pengawalan cukup ketat dari petugas Densus 88 dengan bersenjatakan lengkap, baik penjagaan dari dalam Ini merupakan tantangan dalam pembinaan dan keamanan.
Program pembinaan Napiter di dalam Lembaga Pemasyarakatan oleh petugas pemasyarakatan memiliki tantangan tersendiri karena Napiter berasal dari latar belakang yang berbeda-beda” ujar Moch Hanafi, Kalapas Kelas 2 A dari luar gedung Lapas.
Baca Juga : Menang Dalam Gugatan Bermodal Bukti Fotocopyan Letter C
Namun, sambung Hanafi, sebagai petugas pemasyarakatan tidak gentar dan tidak akan menciutkan nyali. Karena petugas pemasyarakatan dituntut untuk membina narapidana.
Dan ditambah lagi mereka dituntut harus bisa dapat melaksanakan program pembinaan napiter agardapat melepaskan diri dari paham radikal dan kemudian memiliki pemahaman komprehensif untuk menerima pihak yang berbeda pandangan dengan mereka.
Hal ini tentu tidak mudah, mengingat napiter memiliki karakter, latar belakang, pola pikir, dan tipologi yang berbeda beda. Selain itu dalam melaksanakan program pembinaan napiter, rentan mendapatkan ancaman, baik ancaman terhadap individu, maupun terhadap orang-orang di sekitarnya,”sambung Hanafi pemasyarakatan Moch Hanafi menambahkan, ketiga napi ini akan ditempatkan di ruang isolasi khusus, dan mendapatkan perlakuan khusus yakni di ruang isolasi pengenalan lingkungan, agar tidak memprovokasi napi lain.
Hanafi menambahkan, ketiga Napiter akan ditempatkan di ruang khusus, dan tidak bercampur dengan napi lainnya. Pihaknya juga akan menggandeng Kementerian Agama dan tokoh agama Kota Kediri, untuk menghilangkan faham radikal yang mereka anut.
Sehingga mereka kembali mengakui NKRI dan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia,” pungkasnya.*
Pewarta : Dwi Prasongko
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia
Absen Buser indonesia