
Brebes // Buserindonesia.id // Ratusan masyarakat dukuh lamaran ,desa sitanggal kecamatan larangan Kabupaten brebes yang mengatas namakan aliansi masyarakat dukuh lamaran ,mendatangi balai desa sitanggal guna menyampaikan aspirasi dan keluhan warga masyarakat dukuh lamaran selasa (4 Februari 2024).masyarakat mengeluhkan jalan merpati Timur dan merpati barat ,yang sudah lama tidak tersentuh pembangunan ,bahkan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2024.belum ada pembanguanan yang menyetuh jalan tersebut.

Aksi damai yang di laksanakan oleh aliansi masyarakat dukuh lamaran ke pemerintah desa sitanggal ,di terima baik oleh pemerintah desa setempat ,serta di hadiri camat ,dan dari dinpermades kabupaten brebes .serta dalam pengamankan jajaran polres brebes dan koramil.kehadiran aliansi masyarakat dukuh lamaran desa sitanggal ke pemerintah desa setempat ,selain menuntut perbaikan jalan merpati barat dan merpati timur,masyarakat juga menyampaikan berbagai tuntutan kepada pemerintah desa sitanggal di antaranya , menunjukan bukti peralihan kepemilikan atau tanggung jawab pengelolaan atau pemeliharaan jalan merpati timur dan merpati barat lamaran,dan apabila terbukti berada di bawah pengeleloaan pemerintah daerah Kabupaten brebes ,maka pemdes harus segera menarik kembali jalan tersebut.untuk kembali di bawah pengelelolaan pemdes sitanggal.dalam waktu dekat.
Selain itu pemerintah desa sitanggal harus melibatkan masyarakat desa sitanggal untuk mengelola pembangunan dan perbaikan insfrastruktur termasuk jalan gorong gorong serta balai desa harus di perbaiki.selain itu pemdes sitanggal harus tranfaran terkait aset desa dan anggaran dana desa . Mereka menilai selama ini tidak adanya keterbukaan informasi atau transparansi terkait penggunaan keuangan desa termasuk anggaran Dana Desa (DD). Oleh karena itu, warga meminta pemerintah desa setempat untuk menyampaikan keterbukaan informasi publik terkait keuangan desa.

Disamping itu juga maraknya dugaan pungutan oleh oknum perangkat desa dalam melayani administrasi kependudukan. Maka dari itu, mereka mengusulkan agar pihak pemdes memasang poster atau sticker yang bertuliskan himbauan menolak pungutan liar. Seperti “Hentikan Pungli,” ”Tidak Menerima Uang Tips,” ”Jangan Beri Uang Tips, Kami Sudah Digaji.” pada tempat-tempat strategis di Balai Desa Sitanggal,jelas kordinator aksi ade purnomo. Selain itu semua, demonstran juga mendesak seluruh Perangkat Desa yang bermasalah terkait SPPT-PBB untuk mundur dari posisi atau jabatan perangkat desa.
Menanggapi aksi warganya, Kepala Desa Sitanggal, Untung Andi Purwanto menjanjikan akan segera melakukan perbaikan. Diakuinya memang ada sejumlah masalah dalam pelayanan publik.
“Terkait dengan adanya dugaan pungli, kami berjanji akan menyelidiki. Sementara sebagai langkah awal pemerintahan desa akan memprioritaskan perbaikan jalan di Dukuh Lamaran,” kata Untung.
Dikatakan, pihaknya akan memperbaiki semua kekurangan yang ada. Adapun terkait pungli, ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengintrusikan perangkat desa untuk melakukan pungutan liar.
“Meski demikian, saya akan melakukan evaluasi dan tindakan tegas jika ada bukti keterlibatan perangkat desa,” katanya.
Pewarta : Marlan