
Brebes, //www.buserindonesia.id || Aisyah Reina Fatwa (4) warga Desa Keboledan menambah daftar korban yang meninggal akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.
Disampaikan Direktur RSUD Brebes dokter Rasipin melalui dr. Adi Supriyadi Kabag. Humas dan Umum
bahwa ARF meninggal pukul 05. 08 WIB, Senin (1/7/2024) dan dibawa ke rumah pukul 06.30 WIB.
Kabid. P2 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dokter Ignatius Adhi Pujo Astowo memyampaikan untuk kasus sudah mencapai 1333, yang terdiri dari demam dengeu (DD) 1166, Demam Berdarah Dengeu (DBD) 149 dan DSS 19, meniggal dunia 6 orang, data sampai dengan akhir Juni 2024.

Demam dengue (DD) adalah demam akibat infeksi virus dengue, kondisi ini sering disamakan dengan demam berdarah dengue, padahal keduanya berbeda, terutama dari tingkat keparahan gejala dan penanganan yang akan dilakukan.
Demam dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang bervariasi, mulai dari tanpa gejala, hingga demam tinggi, sakit kepala, tidak enak badan, mual, atau muncul ruam. Sementara itu, demam berdarah dengue adalah demam dengue tingkat lanjut.
Baca juga : Polres Toraja Utara Gelar Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78
Polres Toraja Utara Polda Sulsel menggelar upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-78 di Lapangan Apel Mapolres Toraja Utara pada Senin (01/07/2024). Upacara ini diikuti oleh para Forkopimda,…
Beberapa tanda yang menandakan demam dengue berubah menjadi demam berdarah dengue adalah:
Demam atau riwayat demam selama 2–7 hari, Mimisan, Ruam merah yang tidak hilang dengan penekanan (petekie), gusi berdarah, atau urine berdarah, Rendahnya kadar trombosit,(trombositopenia) < 100.000/mm3.
Gejala dengue shock syndrome (DSS)
Jika dibiarkan, perdarahan dan kebocoran plasma darah bisa menyebabkan syok, dan akhirnya demam berdarah dengue berubah menjadi dengue shock syndrome dengan tanda dan gejala berikut: Tekanan darah rendah (hipotensi), Jari tangan dan jari kaki terasa dingin ,dan lemas yang semakin berat, Denyut nadi lemah dan cepat.
Dari peningkatan jumlah kasus tersebut akan dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) yakni untuk menentukan apakah dilakukan pemberantasan sarang nyamuk saja atau perlu dilakukan fogging.
Untuk fogging hanya menyasar nyamuk dewasa saja tidak dapat memutus siklus hidup nyamuk karena ketika nyamuk dewasa meninggal jentik-jentik nyamuknya masih tersisa.
Tindakan utama untuk memutus rantai penularan demam berdarah adalah lingkungan yang sehat yang bersih di mana salah satunya kita jangan membiarkan tempat perkembangbiakan nyamuk.
Mengubur benda-benda bekas, menguras dan menutup tempat-tempat penyimpanan air di dalam rumah maupun di sekeliling rumah itu bermaksud supaya tidak menjadi tempat bersarang nyamuk, tutupnya.
Pewarta : (Ratno)

#selamatpagiindonesia, #beritapagi, #beritaterkini, #beritahariini,
#beritahotpagi, #kabarpagi, #kabarhaiini, #kabarindonesia, #beritaindonesia
#kabar terkini, #beritaindonesia, #beritarepublikindonesia