
Tapan Pesisir Selatan, //www.buserindonesia.id || Kisruh Tumpang tindih lahan plasma PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi dengan lahan kelompok tani Asrama Pematang Benteng, ulah kongkalikong Rafles ,Bukhari, Darmansyah dengan Dinas Pertanian bidang perkebunan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) kabupaten Pesisir Selatan akan membuat sertifikat untuk anggota plasma diduga sudah memblokir nomor WhatsApp Wartawan begini cara pembuktiannya (2 Juli 2024).
Permasalah tumpang tindih lahan lahan kelompok tani Asrama Pematang Benteng dengan koperasi yang bermitra dengan PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi sudah berlangsung lama mulai dari tahun 2023 sampai sekarang.

Upaya ketua kelompok tani Asrama Pematang Benteng dengan Nomor AHU-0006933.AH.01.07. Tahun 2021 di tetap di jakarta 01.07 segala upaya sudah di lakukan.
Sudah beberapa kali tahapan penyelesaian perkara ini di upayakan oleh anggota dan ketua kelompok Tani. mulai dari sidang sengketa tanah di kantor kerapatan adat nagari (KAN)Tapan dan berkirim surat Aduan ke bupati pesisir Selatan Rosma Yul Anuar, bahkan dua orang oknum TNI diduga bengkenggi dan intimidasi , persekusi ketua kelompok tani dan wartawan hendak meliput kala itu di laporkan ke jendral Kopassus, Letjen Richard Tampubolon oleh ketua kelompok tani namun upaya itu tetap gagal.
Lanjutnya pengurus kelompok tani diwakili Eri Chanpasnepil selaku ketua kelompok tani mengubungi kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN)kabupaten pesisir Selatan untuk di temui, namun tidak pernah di berikan waktu untuk di jumpai bahkan ia mengatakan ” Saya sudah pindah pak” jawabnya.
Lokasi sengketa tersebut secara koordinat GPS Camera MAP berada di koordinat Lat- 101.043901. Kenagarian Ampang tulak Tapan, kecamatan Basa ampek balai Tapan, kabupaten pesisir Selatan, provinsi Sumatra barat di kawasan area cadangan cetak sawah baru sekitar lebih kurang 700 meter dari saluran irigasi Ampang tulak Tapan.
Baca juga : Polri Lakukan Bersih-bersih Usai Pesta Rakyat di Monas
Anggota kepolisian, event organizer (EO), dan petugas kebersihan bergotong-royong membersihkan sisa-sisa sampang di Lapangan Silang Monas usai Pesta Rakyat dalam rangka HUT Bhayangkara ke-78. Acara tersebut selesai…
Lanjutnya di konfirmasi kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) kabupaten Pesisir Selatan melalui via WhatsApp 0812673216xx namun tidak di menjawab centang satu terlihat di duga diduga kuat kepala BPN sudah memblokir nomor WhatsApp wartawan.
Untuk mengetahui apakah dia memblokir nomor WhatsApp wartawan, Awak media mengunakan Akun WhatsApp Bisnis dan berkirim pesan via WhatsApp ke nomor tujuan yang sama” Nah pesan via WhatsApp terkirim centang dua tanda sudah di lihat namun tidak menjawab ” . alias membisu
Sampai berita ini di terbitkan pengurus kelompok tani Asrama Pematang Benteng berharap kepada menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR / BPN) Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) ” Cegah Mafia Tanah ” di kabupaten pesisir Selatan. demi memenuhi persyaratan untuk kepentingan perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Karena semenjak sengketa kelompok tani Asrama Pematang Benteng dengan koperasi yang bermitra dengan PT Sapta Sentosa Jaya Abadi, Anggota kelompok tani Asrama Pematang Benteng kehilangan lahan tempat bercocok tanam .
pada hal lahan anggota kelompok tani ini sebagian sudah ada yang memiliki sertifikat yang di tandatangani oleh Almarjan selaku kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN ) kab, pesisir Selatan, Darmansyah mantan wali nagari Ampang tulak Tapan dan Agusli ketua kerapatan Adat Nagari ( KAN) Tapan .
Lanjutnya “kenapa pihak koperasi yang bermitra dengan PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi ini tidak pernah meminta Izin untuk Melewati jalan dan hancurkan semua jenis tanaman berserta rumah ladang atau kebun milik kelompok Tani Asmara pematang Benteng ini” ujarnya.
Parwarta : Syafani Buser Indonesia

#selamatpagiindonesia, #beritapagi, #beritaterkini, #beritahariini,
#beritahotpagi, #kabarpagi, #kabarhaiini, #kabarindonesia, #beritaindonesia
#kabar terkini, #beritaindonesia, #beritarepublikindonesia