Wonogiri.//www.buserindonesia.id || Kampung Tuwon ,Dusun Ngrapah ,Desa Setren ,Kecamatan Slogohimo ,Wonogiri merupakan kampung terpencil di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri . di sebut kampung terpencil memang keberadaan kampung itu terletak di perbukitan gunung perbatasan Kecamatan Slogohimo dan Kecamatan Jatipurno ,Wonogiri.
Menurut penuturan mbah Gino pada buserindonesia wonogiri ,pada waktu itu kampung Tuwon merupakan bukit yang di huni satu orang warga dari Dusun Ngrapah,Desa Setren,Kecamatan Slogohimo kemudian menyusul saya termasuk orang kedua penghuni alas Tuwon (pada waktu itu belum menjadi sebuah kampung Tuwon , baru di sebut alas Tuwon)
Sebutan Kampung tuwon itu setelahnya ada beberapa warga dari Dusun Ngrapah yang pindah dan bertani di wilayah Tuwon sampai saat ini( 2024) bisa di sebut kampung Tuwon karena perbukitan ini sudah menjadi kampung yang di huni lima belas (15) rumah penduduk termasuk saya , kata mbah Gino.
Sugiyono salah satu warga Kampung Tuwon juga menuturkan bahwa ia merupakan warga yang di lahirkan di kampung Tuwon dan tetap menjadi warga Tuwon lalu kehidupan saya dan warga lainya di kampung Tuwon bergantung pada pertanian, peternakan dan sebagian merantau ke luar kota bahkan ada yang merantau ke luar jawa, jadi tidak hanya mengandalkan hasil bumi dari kampung Tuwon itu sendiri kata Sugiyono.
Baca Juga : Kapolda Kalbar Sampaikan Bela Sungkawa Kepada Keluarga Anggota Linmas Yang Meninggal Saat Tugas
Kampung Tuwon prihatin belum memiliki akses jalan secara permanen layaknya kampung-kampung lain di Kecamatan Slogohimo , Kabupaten Wonogiri , mengingat kampung tersebut merupakan perbatasan dengan wilayah perhutani sehingga pemerintah Desa Setren ,Kecamatan Slogohimo belum berani mengajukan pembangunan jalan menggunakan anggaran Dada Desa (DD) di wilayah itu kata mbah Gino sesepuh kampung Tuwon padahal satu-satunya akases jalan bagi warga kampung Tuwon hanyalah melewati lereng hutan milik perhutani maka warga kampung Tuwon berharap kepada pihak pemangku kewenangan berusaha bisa mewujudkan akses jalan yang layak seperti jalan-jalan lainya di Kecamatan Slogohimo ,Wonogiri, harapan mbah Gino.
Guna memperlancar akses transfortasi kemudian warga kampung Tuwon saat ini berupaya secara bergotong royong membuat jalan makadam tidak permanen dengan cara menerapkan batu reruntuhan dari gunung yang di tata layaknya jalan tlasah agar bisa di manfaatkan untuk akses kendaraan roda dua sebagai sarana transfortasi warga dan anak sekolah menuju ke Desa Kembang ,Kecamatan Jatipurno dengan jarak tempuh tidak kurang dari tiga kilo meter melewati tebing dan jurang.
Memang kampung Tuwon tersebut kampung terpencil yang tidak bisa di tembus dari Dusun Ngrapah ,Desa Setren , Kecamatan Slogohimo, di karenakan kampung Tuwon memang di kelilingi hamparan lereng-lereng dan pegunungan , sehingga satu-satunya jalan hanyalah menembus Desa Kembang ,Kecamatan Jatipurno untuk keluar dari Kampung Tuwon tersebut.
Penuturan warga Kampung Tuwon lewat Sugiyono yang di himpun buserindonesia wonogiri , ia mengharap kepada pemangku wewenang agar akses jalan dari Kampung Tuwon menuju Desa Kembang, Kecamatan Jatipurno ,juga ikut di pikirkan supaya aktifitas anak sekolah bisa lebih lancar, dan juga perputaran sarana perekonomian di Kampung Tuwon menjadi lebih maju , Sugiyono berharap.
Yuni warga Kampung Tuwon juga menceritakan kehidupan warga Tuwong kalau musim penghujan seperti saat ini rutinitas kegiatan bertani itupun terkadang tanaman di serang oleh binatang kera kebanyakan petani warga tuwon mengandalkan tanaman sere yang aman tidak di makan kera.
Kendati demikian warga kampung tuwon tetap bertahan di wilayah tersebut karena telah terlanjur beradaptasi dengan lingkungan dan pegunungan ini saja sudah mending penerangan listrik sudah masuk tahun-tahun lalu masih prihatin kalau menjelang malam gelap gulita apa lagi tetangga berjauhan ” tutur Yuni.
Pewarta : Nandar.S
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia