OKU// Buserindonesia.id // 20 november 2025 Jenazah Syaidatul Fitriyah (27), seorang guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang mengajar di SMPN 46 OKU, diberangkatkan ke kampung halamannya di Lampung setelah ditemukan tewas secara tragis di rumah kosnya.

Almarhumah ditemukan meninggal dunia di rumah kosnya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR), Kabupaten OKU, dengan kondisi mengenaskan. Kaki korban ditemukan terikat lakban, mulutnya diikat menggunakan jilbab, dan tangannya juga terikat. Saat ditemukan, korban masih mengenakan seragam mengajar, yakni kemeja putih dan celana panjang hitam.
Kepala Sekolah SMPN 46 OKU, Nuraisyah, membenarkan bahwa pakaian tersebut dikenakan Syaidatul Fitriyah saat terakhir kali mengajar.
Penolakan Autopsi dan Keberangkatan Jenazah
Jenazah almarhumah dijemput langsung oleh ibundanya, Karsiati (65), menggunakan ambulans gratis. Jenazah diberangkatkan menuju Dusun Merbau, Desa Raja Basa Baru, Kecamatan Mataram Baru, Kawasan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur (LAMTIM).
Pihak keluarga besar menyatakan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah. Pernyataan penolakan ini telah dibuat dan ditandatangani oleh saudara laki-laki almarhumah, Achmad.
PGRI OKU Turut Berduka
Ketua PGRI OKU, Teddy Meilwansyah, S.STP, didampingi Sekretaris PGRI, Natun, S.Pd, turut mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk bertemu dan menyampaikan dukacita kepada keluarga almarhumah.
Barang Pribadi Belum Ditemukan
Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus kematian tragis ini. Diketahui bahwa satu unit ponsel (HP) dan kunci motor milik Syaidatul Fitriyah belum ditemukan.
Namun, sepeda motor korban yang diparkir di luar masih ada di lokasi. Selain itu, laptop, satu unit HP, dan sejumlah uang milik korban juga dilaporkan masih berada di lokasi kejadian, menimbulkan spekulasi mengenai motif di balik peristiwa nahas ini.
Jurnalis: Ramlan
