
Jakarta.//www.buserindonesia.id || Sosok calon presiden ke-8 Indonesia telah menjadi perbincangan, terutama ketika banyak yang mencoba menghubung-hubungkan ramalan-ramalan kuno, seperti yang di kaitkan dengan Jayabaya, dengan peristiwa-peristiwa masa depan, termasuk pemilihan umum (pemilu).
Perlu di ingat bahwa penafsiran atas ramalan bersifat subjektif dan dapat diterima atau tidak oleh berbagai kalangan.

Dalam beberapa naskah yang ada, ramalan-ramalan tersebut menggambarkan adanya ancaman bencana besar yang berpotensi menimbulkan banyak korban jiwa. Di tengah kondisi sulit ini, muncul tokoh Satria Piningit.
Satria Piningit digambarkan sebagai figur manusia yang memiliki wajah serupa Batara Kresna. Karakternya diibaratkan seperti Baladewa, lengkap dengan senjata Trisula Wedha.
Baca Juga : Sinergitas Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kawal Logistik Hasil Pemilu Muara Enggelam
“Satria Piningit berwujud seperti kita manusia biasa, tetapi sejatinya beliau adalah dewa. Untuk mengetahui sejatinya seseorang tidaklah mudah, kecuali sesamanya atau lebih tinggi derajatnya. Itulah yang menyebabkan Satria Piningit,” kata Masud, Thoyib Adiningrat, Budayawan Jawa beberapa waktu silam seperti dikutip.
Senjata Trisula Wedha yang dibawa Satria Piningit diartikan sebagai simbol dengan tiga makna yang bersatu, bisa mencerminkan ilmu, amal, dan iman, atau simbolisasi bumi, langit, dan isinya, atau keseimbangan antara kiri, kanan, dan tengah.
Selain itu, ramalan menyiratkan bahwa Presiden terpilih pada tahun 2024 tidak akan mengakhiri masa jabatannya, dan suatu saat akan digantikan oleh sosok dewa yang mempunyai karakter sejati.
Tetapi, ramalan juga menyoroti situasi politik yang semakin memanas, khususnya menjelang Pemilu 2024. Ada pernyataan yang menyiratkan adanya konflik politik, janji-janji yang tidak ditepati, serta sikap tidak konsisten dari pemimpin negara.
Kemudian, peperangan, kesalahpahaman di kalangan pejabat. Penjahat banyak berkuasa sementara orang baik semakin sedikit.
Dalam menyikapi dari ramalan-ramalan ini, penting untuk diingat bahwa bersifat kuno dan penafsirannya dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan keyakinan masing-masing.
Tidak semua orang menerima atau mempercayai keakuratan serta relevansi ramalan-ramalan ini, terutama dalam konteks zaman modern.
Pewarta : Yudha Purnama

#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia
Absen buser indonesia