Wonogiri.//www.buserindonesia id || Honor Panitia Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebanyak 220 Tempat Pemungutan Suara (TPS)Kecamatan Jatisrono ,Kabupaten Wonogiri di cairkan lewat pos lalu di bagikan kepada ketua Kelompok Penyelenggara Pemunguta Suara pada hari sabtu 17/2/2024) untuk di bagikan kepada seluruh penyelenggara pemungutan suara Pemilu 2024.
Sebanyak 220 orang ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memadati aula gedung Camat Kecamatan Jatisrono mulai pukul 08.30 WIB menunggu antrian sambil berbincang saling menceritakan pengalaman-nya menjadi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 sampai pukul 11.58 WIB.
Menurut Edy salah satu ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Sumberjo ,Kecamatan Jatisrono wonogiri ia menuturkan pada buserindonesia wonogiri saat di temui pada hari sabtu (17/2/2024) Edy mengatakan pemilu 2024 ini betul-betul menguras tenaga dan pikiran karena ada beberapa jenis aplikasi sehingga membutuhkan waktu untuk di pelajari lagi pula anggota saya banyak yang pemula belum pernah menangani tentang mekanisme penghitungan suara pemilumaka perlu bimbingan di saat penghitungan dan penjumlahan masing-masing Plano kemudian yang sangat penting dan membutuhkan ketelitian pada saat pengisian lembar C1 ” kata Edy.
Baca Juga : Kalbar Food Festival Dorong Potensi Wisata di Pontianak
Rudy dari TPS Desa Rompak ,Kecamatan Jatisrono ,wonogiri membenarkan semua yang di ceritakan Edy, hal yang sama di alaminya pada waktu penghitungan suara dan pengisian lembar-lembar yang tidak sedikit jumlahnya rudy juga mengatakan keberatan dengan banyaknya aplikasi yang tidak mempermudah pengerjaan akan tetapi justru memperlambat bahkan mempersulit pekerjaan “imbuh Rudy.
Menyikapi hal itu Hastuti juga menyampaikan dan menghimpun penuturan teman-teman mengalami hal yang sama menyoali honor sih sebetulnya juga sudah sepadan atau murwat hanya saja satu hal penting yang harus di kaji masalah aplikasi yang selalu berganti dan selalu bertambah sehingga membuat kita terkadang menjadi gagal fokus dan blunder di saat memahami munculnya aplikasi tambahan sambung Hastuti.
Kemudian tentang fasilitas di TPS juga harus di perhatikan misalnya kelengkapan tentang kesehatan kotak P3K atau tenaga medis jaga di setiap kantor desa mengingat pekerjaan Pemungutan suara memerlukan durasi waktu yang sangat panjang banyak di temui prosesi penghitungan suara hingga satu malam baru rampung tutur beberapa Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Jatisrono ,Wonogiri.
Dalam kesempatan itu ,Nunung Setiawan salah satu Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Jatisari,Kecamatan Jatisrono ,Wonogiri juga menyempatkan hadir di tempat itu ia mengatakan kendala keterlambatan waktu yang pertama di tentukan oleh alat input data berupa printer yang semakin lemot akibat di gunakan secara nonstop ratusan lembar data lebih” tambah Nunung.
Pewarta : Nandar.S
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia