Wonogiri.//www.buserindonesia .id || Warga Wonogiri mulai mengenali cara tanam praktis irit lahan pertanian dengan sistim green house.
Green house adalah sebuah rumah konstruksi dengan atap bening tidak tembus sinar matahari secara langsung untuk menghindari manipulasi lahan agar tercipta kondisi sesuai yang di kehendaki dalam memelihara tanaman .
Desa Jatisari ,Kecamatan Jatisrono Wonogiri branding tanaman sayur-sayuran lewat green hous di tiap -tiap Rukun Tetangga (RT) . Teguh Subroto Kepala Desa, Desa Jatisari menuturkan pada buserindonesia wonogiri saat di temui , ia mengatakan mengingat desa saya memang potensi untuk segala jenis pertanian , maka saya membuat edukasi tanaman sayur -sayuran model green house dengan lahan sempit pun bisa menanam sayuran dan buah-buahan , kata Teguh Subroto.
Teguh subroto mencanangkan programnya tentang green house sayur -sayuran merupakan salah satu wujud dari program pemberdayaan perempuan dan ketahanan pangan guna menunjang gizi nabati terutama untuk anak – anak penyandang stunting , dan lebihnya juga bisa mengurangi pemborosan kebutuhan dapur bagi ibu -ibu rumah tangga.
Green house sederhana yang di buat dari kerangka bahan baku bambu model lengkung dengan atap plastik warna putih berfungsi untuk melindungi tanaman dari cuaca terlalu dingin atau panas berlebihan serta hama yang tidak di inginkan.
Desa Jatisari ,Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri terdiri tiga puluh satu (31) Rukun Tetangga (RT), di buat sebanyak 31 green hose di rumah ketua RT yang kemudian di kelola dan di manfaatkan oleh warga lingkungan RT tersebut .
Adapun jenis tanaman sayuran sementara berupa terong ,tomat, cabai , dan buah berupa pepaya sebagai pelengkap green house. Iming -iming /suport Teguh Subroto kepada masyarakat pengelola tanaman , maka akan di adakan lomba antar dusun bahkan antar RT sebagai wujud dari penyemangat pengelola , ujar Teguh Subroto.
Menyikapi hal itu , bukan hanya sekedar menanan tanpa konsep melainkan berdasarkan minsed yang positif guna mengembangkan pemberdayaan masyarakat lewat pertanian guna mengerek perputaran ekonomi masyarakat berdasar kreatifitas tentang komuditas tanaman sayuran dan buah-buahan dengan lahan terbatas / sempit.
Baca Juga : Polres Wonogiri Gencarkan Sosialisasi Larangan Penggunaan Knalpot Brong
Purnomo selaku koordinator pembibitan di Desa Jatisari membenarkan , bahwasanya desa jatisari memang telah mengedukasi beberapa jenis tanaman yang pernah di budidaya dan penjualan bibit berbagai jenis, imbuh purnomo.
Melihat hal itu ,Sukanti juga menanggapi adanya program desa tentang di buatnya green house di masing-masing RT sangat bermanfaat di samping untuk melatih ibu -ibu kreatif juga merupakan ajang silaturahmi di saat kumpul bareng di lokasi green house tersebut.
Sukanti juga menuturkan , sebagai upaya pemberdayaan perempuan dan ketahanan pangan guna menunjang kebutuhan dapur lewat program tanaman sayuran berupa tabulapot ataupun green house ini memang belum begitu termanagement , rata-rata masih menggunakan pola pikir secara instant dan serba membeli padahal di wilayah Wonogiri utamanya di desa saya sendiri , yaitu desa Jatisari Kecamatan Jatisrono masih tersedia lahan luas yang kita miliki untuk di tanami sayuran dan sejenisnya , tutur Sukanti pada wartawan saat berbincang.
Kepala desa ,Desa Jatisari ,Kecamatan Jatisrono , Wonogiri Teguh Subroto mengajak pada masyarakat petani agar benar-benar bisa mengelola lahan pertanian yang mereka miliki secara melenial , karena petani merupakan sumber produksi bahan pangan nomor satu bagi siap pun. Pungkas teguh subroto.
Pewarta : Nandar
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia