
Pesisir Selatan, //www.buserindonesia.id || Eri chan dan Ahmadi ikut meliput Tim Gabungan Gakkum, polhut Sumbar melakukan Eksekusi Alat Berat Excavator yang telah di temukan berada di kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) wilayah TAPAN dan telah mengamankan Operator dan karnet excavator HITACHI milik Yan busana, dapat ancaman oleh pihak dari mafia tanah dan pemilik Alat Berat Excavator.
Diduga dengan cara membayar preman untuk mendatangi rumahnya dengan niat membunuh.
Dikatakan Eri “pada tanggal 22 mei suruhan dari mafia yang terlibat jual beli Kawasan HPK wilayah TAPAN sudah mengintai pada malam hari dengan niat membunuh saya, jika terjadi Alat Berat di bawa oleh Tim Gakkum”.
Salah seorang warga nama pgl Yodang, yang menjual Hutan Produksi Konversi (HPK) lebih kurang 100 ha dengan modus kelompok tani meradang saat Tim Gakkum kelokasi HPK, kegiatan pengolahan lahan juga dilakukan menggunakan Excavator HITACHI
Karena sulit nya persoalan ini di selesaikan oleh Tim Gakkum karena banyak oknum-oknum yang menguasai kawasan hutan tersebut seperti salah seorang oknum TNI dari Muko-Muko inisial (SM) dan masih banyak yang lainnya.
Lebih dikatakan Eri bahwa mereka yang terlibat jual beli kawasan HPK ingin mengintai Eri, jika pada malam hari tanggal 22 mei 2024 itu ada penangkapan alat berat, mereka ingin membunuh dirinya dan kawan-kawan wartawan di Tapan, karena dirinya dan kawan-kawan ikut membantu tim gabungan Gakkum dan polhut Sumbar eksekusi excavator.
“dua orang warga muara Sakai Inderapura Kecamatan Pancung Soal, jadi korban pengeroyokan mereka menyangka mereka itu rekan saya wartawan” ujarnya.
Baca juga : Jokowi Kecam Keras Serangan Israel ke Rafah
Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras serangan militer Israel ke Rafah, Palestina…Selanjutnya…..
Eri menambahkan”Dari keterangan yang saya dapat bahwa pelaku penganiayaan itu bukan orang Alang Rambah Tapan, waktu kejadian itu Paman saya mengatakan inisial (D) yang membawa pelaku pengeroyokan itu dan pelaku nya adalah orang Bakir, sedangkan Yan Busana pemilik Exsacavator yang bakal di eksekusi tempat tinggalnya di Bakir” ujarnya
Lebih lanjut dikatan Eri Setelah kejadian itu dia mendapat informasi, bahwa pada malam hari (27 mei), mereka semua akan mendatangi rumah Eri di nagari Ampang tulak TAPAN dan rekan Ahmadi di Nagari Riak danau .
“Mendapat informasi tersebut jam 21: 26 WIB tanggal 27 mei, saya menghindar dulu dari rumah sementara karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, selanjutnya saya mendapat informasi dari tetangga benar mereka pada malam hari mendatangi dan mengelilingi rumah saya dan juga kejadian ini juga dilihat oleh keluarga saya yang tinggal tidak jauh dari rumah saya, karena saya tidak dirumah maka hal buruk dapat terhindar kalau saya ada dirumah entah apa yang terjadi yang pasti saya akan membela diri” Jelas Eri.
Mengulas kenapa D menganggap Eri musuh pebuyuban . Eri pernah menjadi anggota Biro inteljen LP TIPIKOR, Pesisir Selatan anggota IMAM SODKIN dan sekarang sebagai wartawan sedangkan D mantan Wali nagari dan sekarang sebagai anggota DPRD pesisir Selatan.
Dari tahun 2018 hingga 2021 D Sering di laporkan oleh Eri tentu D tidak senang dan pada tahun 2022 Eri kembali melaporkan D terkait Ilegal logging, di ketika tim Gakkum lakukan penangkapan D membawa ketua pemuda datang ke rumah Eri ” Anak Kamu banyak nanti saya bunuh Eri ,katakan Sama Eri apa alasan dia tidak senang dengan saya” kata D kepada Eni istri Eri kala itu sedang hamil.

Eri Mengetahui peristiwa itu dari istrinya Dan Eri lasung ke padang menemui Stake Bayu Humas Polda Sumbar dan di arahkan buat laporan terkait Ilegal logging.
D mengetahui ERI melapornya, D kabur ke Bengkulu dan D meninggalkan tugas sebagai wali nagari kala itu.
Lanjutnya ERI menelpon Sekda ‘Mawardi Roska..,setelah itu D kembali pulang, namun usaha ilegal nya sudah di musnah oleh petugas.
Lanjutnya pada tahun 2023 Eri menulis terkait laporan SPJ fiktif Jalan Tani nagari Ampang tulak. D barusan lagi dengan kepolisian TIPIKOR, polres, kab, pesisir Selatan. kala itu D sedang sibuk kampanye ingin menjadi dewan.
Lanjutnya pada tanggal 24/5/2024 Eri kembali menelpon D, karena Eri mengetahui D ingin membantu membebaskan operator alat berat excavator HITACHI milik Yan busana, yang sudah di tahan oleh pihak Gakkum dan polhut Sumbar, D berdalih seakan-akan tidak tahu masalah itu dan beralasan sedang di kebun panen jengkol.

Tanggal 28 mei 2024 Eri menelpon D, dan berkirim pesan video bahwa Eri sedang berada di Polda Sumbar untuk bertemu D, D tidak Acuh.
Lanjutnya D membagikan Video tersebut di grup WhatsApp “Silaturahmi Anak Tapan” Eri kembali chatting dengan D ” kenapa video itu di bagikan ke rup tanpa seizin saya, itu kan ada tindak pidananya “kata Eri
D marah dan mengintimidasi Eri ” Eri saya sekarang di Padang di mana posisi Kamu sekarang tunjukkan” tegasnya D.
Kala itu ERI menuju kota Painan ,kab, Pesisir Selatan dan di ajak pertemuan di Painan, namun D tidak mau kemungkinan menyadari kesalahannya dan mukin D menyadari Eri adek sepasukan nya sama sama suku’Chaniago’ rumah pun tidak beberapa jauh’ jaraknya dan D mengatakan ” Kenapa kita ribut masalah orang lain dan kita masih ada hubungan saudara dan pada kejadian itu saya di jemput oleh Mukhtar lovi” tutup nya.
Pawarta : Buser Indonesia Team

#selamatpagiindonesia, #beritapagi, #beritaterkini, #beritahariini,
#beritahotpagi, #kabarpagi, #kabarhaiini, #kabarindonesia, #beritaindonesia
#kabar terkini, #beritaindonesia, #beritarepublikindonesia