Semarang.//www.buserindonesia.id || Gamer akan di blokir untuk menambahkan pemain secara manual ke pertandingan sepak bola kampus baru EA Sports yang memutuskan untuk tidak menerima tawaran agar nama, gambar, dan rupa mereka digunakan di dalamnya, kata pengembang video game tersebut pada hari Kamis.
EA Sports mengungkapkan perlindungan dalam pengumumannya bahwa mereka telah mulai menjangkau para atlet untuk membayar mereka agar bisa tampil dalam video game yang akan diluncurkan musim panas ini. EA Sports mengatakan pemain yang ikut serta dalam permainan ini akan menerima minimal $600 dan salinan EA Sports College Football 25.
Juga akan ada peluang bagi mereka untuk mendapatkan uang dengan mempromosikan permainan tersebut. Pemain yang memilih keluar akan dikeluarkan dari permainan sepenuhnya.
EA Sports tidak mengatakan dalam emailnya kepada The Associated Press bagaimana rencananya untuk mencegah orang yang memainkan permainan tersebut menambahkan atau membuat pilihan untuk tidak ikut serta. Namun gamer masih dapat membuat pemainnya sendiri, yang merupakan inti dari video game olahraga perguruan tinggi di masa lalu yang memungkinkan orang untuk menggambarkan diri mereka bersama atlet favorit mereka.
Pertandingan sepak bola perguruan tinggi tahunan para pengembang berhenti di buat pada tahun 2013 di tengah tuntutan hukum atas penggunaan kemiripan pemain tanpa kompensasi. Permainan tersebut menampilkan pemain yang mungkin tidak memiliki nama di kehidupan nyata, tetapi hampir mirip dengan bintang musim itu dalam segala hal. Rintangan besar itu diatasi dengan disetujuinya kesepakatan NIL untuk atlet perguruan tinggi.
EA Sports telah mengerjakan game barunya setidaknya sejak tahun 2021, ketika mengumumkan akan membayar pemain untuk ditampilkan di dalamnya.
Ramogi Huma, direktur eksekutif National College Players Association, mengatakan fokusnya selama bertahun-tahun adalah mendapatkan peluang bagi atlet seperti ini. Dari sudut pandang itu, dia melihat tawaran ikut serta ini sebagai sebuah pencapaian besar. “Para pemain senang berada di dalam permainan,” kata Huma. “Ada pertanyaan, ‘Hei, haruskah kami dibayar untuk ini?’ … Kita akan segera melihat sejauh mana para pemain menganggap ini adil atau tidak.”
Asosiasi Huma terlibat dalam apa yang dapat di anggap sebagai gugatan pendahuluan dari litigasi NIL gugatan class action tahun 2009 yang diajukan oleh mantan pemain bola basket UCLA Ed O’Bannon. “Saya ingat asal muasal pertarungan ini,” kata Huma.
Dan O’Bannon mempertanyakan mengapa dia bergabung dengan EA Sports dan tidak mendapatkan uang untuk itu. John Reseburg, wakil presiden pemasaran, komunikasi, dan kemitraan di EA Sports, mengatakan pada hari Kamis di media sosial bahwa permainan tersebut adalah “skala NIL yang belum pernah di lakukan sebelumnya.”
Pewarta : Nadia
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia