Argentina.//www.buserindonesia.id || Setiap pagi, saat dia mencapai tempat kerjanya di serikat pekerja di Buenos Aires, Ángeles Celerier menuju kapel dan berdoa kepada Saint Cajetan, Saint Teresa, dan Eva Perón. Perón tidak seperti yang lainnya belum dikanonisasi oleh Vatikan, namun hal ini tidak menjadi masalah bagi Celerier. “Bagi saya, dia adalah orang suci bagi masyarakat,” kata pria Argentina berusia 56 tahun itu.
Banyak anggota serikat pekerja yang menganggap Evita sebagai pelindung mereka atau menatap foto-fotonya dengan nostalgia, merasa bahwa dia dan suaminya, Presiden Juan Domingo Perón yang tiga kali menjabat, membawa kemakmuran bagi negara mereka melalui gerakan berbasis kesetaraan dan keadilan sosial yang diberi nama sesuai nama Evita. dia di tahun 1940-an : Peronisme.
Gerakan tersebut saat ini merupakan kekuatan oposisi terbesar di Argentina. Dan beberapa pengamat politik mengaitkan pemungutan suara baru-baru ini untuk memilih Presiden Javier Milei sebagai cara untuk mengalahkan Peronisme dan kekuasaannya sebelumnya pada kursi kepresidenan.
Baca Juga : Pengamat Dr.Herman Hofi : Persaingan Pemilu 2024 Memiliki Corak dan Warna Tersendiri
“Bagi kami, dia adalah sumber spiritual masyarakat,” kata Julio Piumato, direktur hak asasi manusia di serikat pekerja terbesar di Argentina. Dia menandatangani dokumen tahun 2019 yang meminta beatifikasi Evita. “Tidak ada tokoh lain yang mempunyai arti lebih dalam,” kata Piumato. “Sektor-sektor sederhana disintesis di Evita.
Menurut pemimpin serikat pekerja, antara tahun 1946 dan 1952, ketika Evita meninggal karena kanker pada usia 33 tahun dan Perón menyelesaikan masa jabatan pertamanya, pasangan tersebut menghormati kelas pekerja dan memprioritaskan keadilan sosial.
“Para santo menunjukkan kepada kita jalan untuk mencapai Kristus dan menjadi perantara di hadapan Tuhan bagi kita,” demikian bunyi permintaan beatifikasi yang disampaikan kepada uskup agung. “di tanah air kita, generasi demi generasi terus dipertobatkan oleh pesan humanis dan Kristiani dari pembawa panji orang-orang yang rendah hati.
” Selain film tahun 1996 yang di bintangi Madonna atau musikal Andrew Lloyd Weber tahun 1978, banyak orang asing yang hanya tahu sedikit tentang mantan ibu negara yang meninggal 71 tahun lalu ini. Namun di Argentina, Evita selalu hadir. Wajahnya tercetak pada uang kertas 100 peso, menghiasi mural di gedung utama pemerintah, dan menyambut tamu dari altar yang di tempatkan di sebuah restoran bernama Saint Evita.
Pewarta : Nadia Buser Indonesia
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia