Gunungsitoli, //www.buserindonesia.id || Aliansi Gerakan Peduli Kepulauan Nias (GN-PK) secara resmi melaporkan dugaan pelanggaran hukum pada kegiatan proyek di kawasan Bandara Udara Binaka Gunungsitoli ke Kejaksaan Negeri Gunungsitoli. Hal itu disampaikan Darwis Zendrato melalui pres releasenya kepada wartawan (11/07/2024).
Diketahui pada laporan GN-PK dengan Nomor : 001/GP-KN/VII/2024 ke Kejaksaan Negeri Gunungsitoli, ada beberapa poin yang dilaporkan terkait dugaan tindak pidana pelanggaran hukum pada kegiatan proyek pengembangan Bandara Udara Binaka Gunungsitoli Tahap I dan Tahap II di kawasan Bandara Binaka sebagai berikut ;
- AMP ( Asphalt Mixing Plant) yang beroperasi di kawasan Bandara Binaka disinyalir tidak memiliki dokumen Amdal, UKL/UPL dan Izin Lingkungan.
- Hasil produksi AMP (Asphalt Mixing Plant) diduga kuat telah dijual secara komersial diluar kebutuhan bandara
- Kepala Unit Penyelenggaraan Bandara Udara (UPBU) Binaka Gunungsitoli, Hary Wibowo diduga kuat bermain (Conflitc of Interest) di dalam pemberian izin penggunaan kawasan vital bandara untuk kegiatan industrial
- Material yang digunakan dalam pekerjaan diduga tidak memenuhi Speksifikasi Standard Nasional sesuai dengan dokumen kontrak.
- Dugaan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi didalam kegiatan AMP dan alat berat serta yang terkait dengan semua kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan di kawasan Bandara Binaka.
- Dugaan penyalahgunaan kewenangan dan dugaan tindakan pembohongan publik yang dilakukan oleh Jonson Silitonga sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Binaka Gunungsitoli selama ini.
Dari beberapa poin yang telah dilaporkan Gerakan Peduli Kepulauan Nias (GN-PK) tersebut, ada beberapa pihak dan perusahaan yang menjadi terlapor yaitu, Hary Wibowo, KPA UPBU Binaka Gunungsitoli, Jonson Silitonga, PPK UPBU Binaka Gunungsitoli, PT. Adidaya Cipta Sentosa, Pemilik AMP, PT. Adidaya Sentosa dan PT. Subota Internasional Contractor, Rekanan Penyedia Jasa.
Baca juga : Tanggul Kali Pemali Menganga, Perangkat Desa Terlangu : Beri Kami Regulasi DD Untuk Perbaikan Tanggul
Dipertengahan tahun, dibulan Juli 2024, hujan dengan intensitas rendah masih kerap terjadi. Meski siklus tahunan seharusnya telah memasuki musim kemarau. Antisipasi banjir saat musim hujan perlu disikapi…
Darwis Zendrato (Ketua Projo Nias) mewakili Gerakan Peduli Nasional Kepulauan Nias (GN-PK) pada pres releasenya kepada media wartawan menyampaikan, kami berharap kepada Kejaksaan Negeri Gunungsitoli agar laporan yang telah disampaikan GN-PK segera diproses dan ditindaklanjuti, baik secara administrasi maupun secara uji petik di lapangan bersama dengan aliansi dan pihak terkait lainnya
“Gerakan Peduli Kepulauan Nias (GN-PK) yang didalamnya tergabung beberapa organisasi, LSM/OKP/Ormas, para aktivis penggiat anti korupsi dan rekan-rekan Pers, mendukung sepenuhnya aparat penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Negeri Gunungsitoli untuk tidak ragu-ragu mengungkap dan mengusut tuntas kasus ini sampai mendapatkan kepastian hukum yang jelas.” Tegasnya
Ditambahkannya, kita sebagai masyarakat Kepulauan Nias mendukung penuh aparat penegak hukum dalam mengusut tuntas dugaan pelanggaran hukum sesuai yang dilaporkan GP-KN. Kami berharap, aparat penegak hukum tidak ragu-ragu dan tidak takut dengan semua intervensi dari pihak manapun yang diduga memiliki kepentingan dan hubungan baik pada kegiatan AMP tersebut maupun dari pihak kontraktor dan kroni-kroninya yang melaksanakan kegiatan proyek pada di kawasan Bandara Udara Binaka Gunungsitoli.”Tandas Darwis Zendrato mengakhiri
Hingga turunnya berita ini, media masih belum konfirmasi kepada pihak Kejaksaan Negeri Gunungsitoli serta pihak Bandara Binaka, namun akan di lakukan konfirmasi selanjutnya.
Pewarta : (Makmur Gulo)