Tapanuli Selatan. //www.buserindonesia.id || Carut marut dugaan jual beli jabatan kepala sekolah di Kabupaten Tapanuli Selatan kembali menyita perhatian publik. Sebab, kasus makelar jual beli jabatan yang berkembang saat ini diatur orang di luar instansi ASN (Aparatur Sipil Negara). Namun ada juga yang diduga melibatkan oknum lurah di Kecamatan Angkola Timur. Sabtu, 16/12/2023.
Informasi yang dihimpun dilapangan, oknum lurah melancarkan aksinya diduga memanfaatkan orang dekat Bupati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu. Berbekal kedekatan tersebut, sejumlah guru berhasil diangkat sebagai kepala sekolah walaupun belum cukup golongan. Salah-satunya di sekolah dasar Bargot Topong Kecamatan Batang Angkola.
Setiap ASN (Aparatur Sipil Negara) yang berminat menduduki jabatan kepala sekolah di Kabupaten Tapanuli Selatan harus terlebih dahulu bayar panjar. Tak tanggung-tanggung, uang yang disiapkan untuk jadi kepala sekolah berkisar Rp30 juta hingga Rp60 juta. Namun hal tersebut tergantung banyaknya jumlah siswa.
Baca juga : Presiden Jokowi akan Hadiri KTT Perayaan 50 Tahun ASEAN-Jepang
Selain jadi makelar jabatan kepala sekolah, Oknum lurah Batangtura Sirumambe juga diduga bermain makelar pengangkatan P3K (Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja). Menurut informasi yang dapat dipertanggung kan, bagi yang berminat lulus P3K harus menyediakan uang sebesar Rp 50 hingga 70 juta. “Informasi mengenai hal P3K tersebut sudah cukup santer di kecamatan Angkola Timur. Sudah selayaknya APH (Aparat Penegak Hukum) memanggil dan memeriksa lurah tersebut,” ucap warga yang tidak bersedia namanya disebutkan”.
Sementara itu lurah Batangtura Sirumambe Kecamatan Angkola Timur RN saat dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsapp, tidak ada tanggapan.
Penulis : Tim DK/Tison
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia