Brebes, //www.buserindonesia.id || Seleksi penjaringan perangkat desa selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi peminatnya. Tak ubahnya seleksi CPNS, lowongan pekerjaan ini hampir selalu diikuti banyak peserta.
Memang ada penjaringan perangkat desa yang pernah diikuti calon tunggal dalam seleksi penjaringan perangkat desa. Namun jumlah desa yang mengalami hal ini hanya beberapa saja dan bisa dihitung dengan jari.
Seperti halnya yang terjadi di pemerintah desa rajawetan kecamatan Tonjong,kabupaten brebes. belum lama ini pada hari minggu (21/01/2023)bertempat di SMK Negeri 1 tonjong kabupaten brebes telah di laksanakan seleksi calon perangkat desa Rajawetan untuk farmasi kasi kesejahteraan yang di ikuti 4 orang calon dan farmasi kepala dusun di ikuti 1 orang calon.
Adapun materi seleksi ditinjau dari beberapa kompetensi antara lain tes tertulis dan kemampuan mengoperasikan computer.berdasarkan hasil seleksi yang telah di laksanakan ,perolehan nilai di antaranya untuk farmasi kasi kesejahteraan .di antara peringkat pertama di raih oleh sdr.Sukron ma’mun dengan nilai akhir 131,peringkat ke 2 di raih oleh Muhamad Rifki dengan nilai akhir 121 ,sementara peringkat 3 di raih oleh Muhamad Fathan dengan nilai akhir 95 .sedang peringkat 4 sdr. Mirza Hasan Assidiq dengan skor nilai akhir 78.sedangkan untuk farmasi kadus 3 hanya di ikuti oleh 1 orang peserta sdri.Darotunasikhan anak dari kepala desa raja wetan sendiri ,mengikuti pencalonan dan mengikuti test sampai lolos dengan nilai akhir 105.
Pelaksanaan penjaringan berjalan lancar ,namun di karenakan yang di nyatakan lolos dalam test penjaringan calon perangkat desa Rajawetan tersebut kedua duanya merupakan masih termasuk kerabat dan keluarga kepala desa ,ada beberapa masyarakat yang menduga adanya permainan atau kecurangan.hal itu di sampaikan oleh tokoh masyarakat setempat adanya pemberian uang dari salah satu calon peserta Dan calon peserta tersebut ternyata tidak lolos di seleksi penjaringan.
Baca juga : Relawan Prabowo-Gibran (RPG) Sanggau Resmi di Bentuk
Setelah hal dugaan pemberian sejumlah uang dan ternyata tidak lolos dalam test penjaringan perangkat desa itu ramai di perbincangan warga masyarakat,akhirnya test penjaringan di ulang kembali.pada hari Rabu (31/01/2023) di tempat yang sama di SMK Negeri 1 Tonjong kabupaten brebes jawa tenggah ,namun untuk tes penjaringan perangkat yang di ulang ini hanya farmasi kadus 3 yang tadi test putaran pertama hanya di ikuti anak dari kepala desa sendiri.
Namun untuk test yang kedua kali ini hanya di ikuti oleh 2 orang di antaranya sdri.Durotunasikhan yang tadi calon tunggal yang notabennya anak dari kepala desa setempat dan muhamad fathan yang di duga memberi sejumlah uang dan tidak lolos di test penjaringan perangkat desa kasi kesejahteraan di test yang pertama .sedangkan peserta yang lain tidak di ikut sertakan dalam test yang kedua.dengan tidak di ikut sertakan peserta yang lain dalam test yang kedua .hal itu menjadi dugaan kuat bahwa adanya dugaan kecurangan dalam penjaringan perangkat desa rajawetan.
Adapun hasil test yang kedua di menangkan oleh sdr.Muhamad Fathan dengan skor nilai akhir 112 dan anaknya kepala desa sdri Durotunasikhan kalah dengan skor nilai akhir 110.
Di karenakan yang di ikut sertakan dalam test yang kedua hanya 2 peserta ,sedangkan yang lain tidak di beritau bahwa adanya test ulang untuk farmasi kadus 3.bahkan panitia sendiri juga tidak tau adanya test ulang tersebut,ketiga peserta yang lain yang kalah dalam test pertama merasa di rugikan,dan menduga adanya kecurangan dalam pelaksanaan penjaringan perangkat desa rajawetan kabupaten Brebes Jawa tengah.
Uripah Salah satu keluarga calon peserta yang merasa di rugikan akan hal tersebut berusaha mendatangi kediaman saryad untuk menanyakan hal itu ke pada pak saryad mantan kaur kesejahteraan yang di duga ngasih dana ke kepala desa supaya anaknya atas nama sdr.Muhamad fathan supaya lolos menjadi perangkat desa .namun pak saryad tidak mau memberi keterangan hanya menjawab singkat itu urusan pak kades.dan saryad hanya mengatakan itu sudah jadi keputusan pak lurah ,pak camat,sama bupati tandas saryad sambil marah marah saat di tanya uripah bener tidak bahwa telah memberi sejumlah uang ,dan kenapa yang di ikutkan hanya 2 peserta.yang lain tidak di ikut sertakan .saryad hanya menjawabbsingkat sambil keluar pergi ,”itu urusan pak lurah yang tau. tandas Saryad kepada Uripah.
Kurang puas dengan jawaban pak Saryad Uripah menanyakan hal ini kepada panitia penjaringan perangkat desa rajawetan melalui pesan whatshap. Trisno salah satu panitia menjawab bahwa pihaknya juga tidak tau.beliu mengatakan bahwa itu semua urusane wong nduwur mba ,aku kerja Cuma sampai tgl 25 ,mau jare ana test ulang be aku ora ngerti siapa sing ngelaksana,jawab Trisno ke uripah salah satu keluarga calon yang merasa di rugikan.
Dengan adanya dugaan kecurangan dalam penjaringan perangkat desa rajawetan tersebut pihaknya juga sudah mengadukan hal ini ke Brebes dengan nomor LGWP95424305 dan telah di verikasi oleh kabupaten brebes . Jelasnya kepada awak media.melalui pesan whatshap .
Sementara itu terkait kejolak warga dan ada informasi kecurangan dalam penjaringan perangkat desa tersebut , kepala desa rajawetan belum bisa di mintai keterangan.
Pewarta : Marlan
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia