
Blitar, //www.buserindonesia.id || Salah sebuah benda koleksi ikonografis Museum Nasional di Jakarta adalah arca Dewa Hari-Hara, yakni Siwa dan Wisnu yang menyatu tubuh. Arca batu andesit yang berukuran besar ini adalah “arca perwujudan” Raden Wijaya” (abhisekanama-nya : “Sri Sanggramawijaya”), yakni sang pendiri kerajaan nasional (the founding fathers) Majapahit, yang di- dharmmakan pada Candi Simping (Sumberjati), terletak di sub-area barat-selatan Kabupaten Blitar.

Daerah tetangganya, yakni Kota Blitar, juga tercatat sebagai tempat ketika di masa kecil dan sekaligus lokasi pusara Soekarno, yang nota bene adalah “the faunding fathers” negara nasional Indonesia.
Baca Juga : Kabag Ops Polres Wonogiri Hadiri Rakor KOMINDA Hadapi Kerawanan Pemilu 2024
Oleh karena itu, cukup alasan untuk menyatakan bahwa Blitar Raya merupakan “Land of The Founding Fa- thers (Bhumi para Pendiri Negeri)’. Ada baiknya, selain ditempatkan arca Soekarno yang berukuran besar, pada halaman Pendopo Kabupaten Blitar d”,i Kanigoro juga ditempatkan arca Raden Wijaya ber- ukuran sama besar.
Itulah pertanda ikonografis tentang Blitar Raya sebagai “Land of The Founding Fathers, yang menunjuk pada dua tokoh besar, yakni Raden Wijaya yang merupakan “the faunding fathers masa lampau”, dan Soekarno sebagai “the faunding fathers” masa kini.
Pewarta : Buser Indonesia/Dwi Cahyono

#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia