Amerika.//www.buserindonesia.id || Ayah dari seorang remaja Amerika yang terbunuh oleh tembakan Israel di tepi barat yang di duduki mencela dukungan militer Washington untuk Israel, ketika ratusan pelayat menguburkan remaja berusia 17 tahun itu di desa leluhur keluarga Palestina pada hari Sabtu. Kematian Tawfiq Ajaq pada hari Jumat segera menimbulkan ekspresi keprihatinan dari Gedung Putih dan janji dari polisi Israel untuk menyelidikinya.
Ini adalah penembakan fatal terbaru di Tepi Barat, di mana hampir 370 warga Palestina tewas akibat tembakan Israel sejak pecahnya perang Israel-Hamas di Gaza lebih dari tiga bulan lalu. Pemerintahan Biden telah berulang kali menyatakan keprihatinannya atas kekerasan yang di lakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina dalam beberapa bulan terakhir.
Saat pemakaman pada hari Sabtu, ayah remaja tersebut mengkritik dukungan lama AS terhadap Israel. “Mereka adalah mesin pembunuh,” katanya tentang pasukan Israel. “Mereka menggunakan dana pajak kami di AS untuk mendukung senjata yang dapat membunuh anak-anak kami sendiri.”
Baca Juga : Waduh… Kok Ada Pak Ogah di Tengah Jalan, Pekerjaan Proyek APBN Preservasi Jalan Tayan Aut Kuning
Orang tuanya membawa dia dan keempat saudaranya ke desa Al-Mazra’a Ash-Sharqiya tahun lalu agar mereka dapat terhubung kembali dengan budaya Palestina. Pada hari Sabtu, kerumunan warga Palestina memenuhi jalan-jalan desa, mengikuti pria yang mengangkat tandu tinggi-tinggi dengan tubuh remaja tersebut, terbungkus bendera Palestina. Hafez Ajaq meminta warga Amerika untuk “melihat dengan mata kepala sendiri” kekerasan yang sedang berlangsung di Tepi Barat.
“Masyarakat Amerika tidak mengetahui kisah sebenarnya,” katanya. “Datanglah ke sini dan lihat apa yang terjadi…Berapa banyak ayah dan ibu yang harus mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anaknya? Berapa lagi?” Keadaan penembakan masih belum jelas. Kerabat Ajaq, Joe Abdel Qaki, mengatakan bahwa Ajaq dan seorang temannya sedang mengadakan barbekyu di ladang desa ketika dia ditembak oleh tembakan Israel, satu kali di kepala dan satu kali di dada.
Abdel Qaki mengatakan dia tiba di lapangan tak lama setelah penembakan dan membantu mengangkut Ajaq ke ambulans. Dia mengatakan pasukan Israel menahannya sebentar dan warga Palestina lainnya di tempat kejadian, meminta identitas mereka sebelum orang-orang tersebut bisa sampai ke Ajaq. Dia mengatakan Ajaq meninggal di dalam ambulans dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Pewarta : Nadia Buser Indonesia
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia