Wonogiri, //www.buserindonesia.id || Kuliner tengah sawah di Desa Jatipurwo, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri menjadi incaran dan kelangenan bagi pengunjung, terutama bagi kalangan remaja dan anak sekolah .
Kuliner tengah sawah ini juga potensi untuk tempat nongkrong sambil menikmati hamparan luas berupa panorama pesawahan dengan tanaman padi yang sangat asri, bak lukisan pemandangan alam yang terlihat ijo royo-royo di saat belum panen.
Kuliner tengah sawah milik Aristianto ini di buka pada tahun 2010 berawal dari berjualan mie ayam tarif di bawah rata-rata, yakni lima ribu rupiah setiap porsinya .
Aristianto sengaja menjual mie ayam tarip lima ribu rupiah per porsi akan tetapi takaran juga di sesuaikan harga jualnya, jadi tidak standar dengan porsi-porsi pada umumnya .
Di tunjang dengan lokasi yang nyaman buat nongkrong bagi anak-anak muda, Aristianto mulai mengembangkan usahanya pada tahun 2011.
Baca juga : Lembaga LPDN Kalimantan Selatan Peringati Hari Lahir yang Pertama, Sekaligus Gelar Acara Halal Bihalal
Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) Kalimantan Selatan merayakan harlah yang…Selanjutnya…..
Di saat itulah usaha kuliner Aristianto mulai terkenal kuliner kidul muruh oleh anak-anak muda yang sering jajan dan nongkrong di lokasi tersebut, di situ juga ada sebutan sejarah lokal yang familier di pendengaran banyak orang yakni sawah SANGU PADU, maka kuliner milik Aristianto juga di sebut kuliner yang berlokasi di sawah sangu padu.
Aristianto menuturkan pada buserindonesia Wonogiri saat di temui, ia mengatakan ; awalnya saya dagang di sini karena mind-set saya kedepan pasti warung dan kuliner yang berlokasi aneh-aneh atau tidak lazim justru akan banyak di kunjungi orang.
“Ternyata sampai saat ini 2024 banyak kuliner-kuliner di pinggir sawah, pinggir kali bahkan di kawasan-kawasan potensi tempat nongkrong pun terlihat ada warung semi permanen atau bongkar pasang,” kata Aris
Aristianto raup omzet dua kali lipat di lebaran 2024 ini di banding pada hari-hari sebelumnya, kemudian di samping mie ayam dan gorengan yang di jual warung Aristianto. Dalam lebaran ini mendominasi es campur dan menu-menu yang laku di warung Aristianto misalnya; soto, pecel, puli pun di jualnya.
Aristianto juga tidak mengandalkan usahanya warung tengah sawah ini, melainkan juga mengembangkan dunia jaringan internet wifi dan servis elektonik lainya.
Aristianto aktif di pekerja jaringan wifi, “sedangkan warung secara managemen di kelola oleh istrinya dan dua orang karyawan,” tutur Aristianto.
Pewarta : Nandar.s