Washington DC, //www.buserindonesia.id || Seorang mantan insinyur perangkat lunak Badan Intelijen Pusat (CIA) membuka tabir baru pencurian informasi rahasia terbesar dalam sejarah badan tersebut hukuman 40 tahun penjara pada hari Kamis. “Hukuman 40 tahun yang dijatuhkan Hakim Distrik AS Jesse Furman adalah atas kejahatan spionase, peretasan komputer, penghinaan terhadap pengadilan, membuat pernyataan palsu kepada FBI, dan pornografi anak,” kata jaksa federal AS.
Hakim tidak menjatuhkan hukuman seumur hidup seperti yang diminta jaksa.
Dilansir dari Reuters, Joshua Schulte dihukum pada bulan Juli 2022 atas empat tuduhan masing-masing spionase dan peretasan komputer dan satu tuduhan berbohong kepada agen FBI.
Baca juga : Taman Kota Arong Belopa Masih di Jadikan Lapak untuk Berjualan oleh Sebagian Orang
Dia juga telah memberikan materi rahasia kepada agen pelapor WikiLeaks dalam apa yang disebut kebocoran Vault 7 Agustus lalu Sebagian besar hakim menguatkan putusan tersebut. WikiLeaks pada Maret 2017 mulai menerbitkan materi tersebut, membahas tentang bagaimana CIA mengawasi pemerintah asing, tersangka ekstremis, dan pihak lain dengan menyusupi jaringan elektronik dan komputer mereka. Jaksa menyebut tindakan Schulte sebagai pelanggaran data terbesar dalam sejarah CIA, dan transmisi informasi curiannya ke WikiLeaks adalah salah satu pengungkapan informasi rahasia terbesar tanpa izin dalam sejarah AS.
Jaksa juga mengatakan Schulte menerima ribuan gambar dan video pornografi anak, dan mereka menemukan materi tersebut di apartemen Schulte di Manhattan, dalam wadah terenkripsi di bawah perlindungan tiga lapis kata sandi, selama penyelidikan kebocoran CIA.
Pewarta : Yudha Purnama