Simalungun, //www.buserindonesia.id || Pesta syukuran yang akan digelar besok Sabtu (6-1-2024), oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun bertempat di kantor Camat Bandar, jln Rajamin Purba, Kecamatan Perdagangan menuai protes dari kalangan masyarakat dan netizen.
Pasalnya brosur acara yang diterbitkan pihak panitia Pesta Syukuran bersama masyarakat dengan thema Marharoan Bolon, tidak ada terlihat nuansa etnik dan budaya Simalungun dan tidak terlihat melibat dan mengikut sertakan penggiat dan artis Simalungun. Menyadari kekeliruannya terlihat dalam hitungan menit laman sosial media pihak panitia buru buru mengganti dan merubah para artis yang mengisi acara dengan artis lokal budaya Simalungun.
Hal tersebut membuat marah dan geram warga masyarakat dan netizen yang mencecar laman medsos panitia, Diantaranya GEMAPSI (Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun), dan komponen organisasi pemuda lainnya melayangkan surat kepada Bupati Simalungun Radiapoh. H. Sinaga, berikut isi suratnya,.:
Pematang Siantar , 05 Januari 2024
Nomor : GKSB/Istimewa/I/2024
Sifat : Luar biasa.
Lampiran : Ada.
Perihal : Penistaan Etnis Simalungun
Baca juga : Jembatan Lintas Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau Rawan Patah
Kepada Yth :
- Bapak Radiapoh Hasiholan Sinaga – Bupati Simalungun.
- Bapak Ketua dan Anggota DPRD Kab. Simalungun.
- Seluruh Lembaga Adat, Budaya dan Pemuda Simalungun.
Di –Tempat
Kami yang bertanda tangan dibawah ini bertindak untuk dan atas nama masyarakat Suku Simalungun dengan ini menyampaikan laporan dan Pengaduan atas apa yang kami rasakan dan alami yakni Penghinaan, Pelecehan dan Penistaan Suku Simalungun yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun dan Panitia Pelaksana” Pesta Rakyat Marharoan Bolon” serta sebagaimana kami jelaskan berikut ini :
- Bahwa Suku Simalungun adalah pemilik Tanah Leluhur, Tanah Budaya dan Adat Kabupaten Simalungun yang hal ini tidak untuk diperdebatkan lagi dan dapat dibuktikan.
- Bahwa akan dilaksanakan nya “Pesta Rakyat Marharoan Bolon“ oleh Pemkab Simalungun khususnya Dinas Pariwisata Simalungun Kabupaten Simalungun pada hari Sabtu tanggal 06 Januari 2024 di Kecamatan Bandar
- Bahwa Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun dan Panitia kami anggap telah melakukan Penghinaan, Pelecehan dan Penistaan kepada Suku Simalungun sebagai tuan rumah di Kabupaten Simalungun dengan penjelasan sebagai berikut :
Bahwa dalam brosur yang dipublikasikan dimedia cetak dan online sama sekali tidak ada menampilkan ciri khas, identitas dan hal-hal yang spesifik tentang adat dan budaya Simalungun.
Dalam brosur tersebut sama sekali tidak ada satu foto pendukung acara di Suku Simalungun, baik penyanyi maupun tari-tarian
Dalam brosur tersebut sama sekali tidak ada ditampilkan pakaian adat atau Hiou Simalungun, tetapi justru dari daerah lain
Dalam brosur tersebut diantara seluruh pendukung acara tersebut tidak ada satu pun dari Suku Simalungun
Bahwa brosur ini sudah di Upload di media sosial, sehingga dilihat oleh pengguna media sosial.
- Bahwa pelaksanaan acara “ Pesta Rakyat Marharoan Bolon “ oleh Dinas Pariwisata ini kami anggap telah menghina, melecehkan dan menista Suku Simalungun dengan alasan :
Bahwa dari tampilan brosur tersebut dapat di artikan seolah-olah sudah tidak ada lagi Suku Simalungun atau sudah punah
Bahwa Artis, Penyanyi, Penari Pegiat budaya Simalungun semuanya sudah dianggap punah dan tidak ada lagi
Bahwa dianggap sudah tidak ada lagi Pakaian Adat Simalungun
Bahwa Dinas Pariwisata dan Panitia menganggap Suku Simalungun sudah punah dan tidak ada lagi.
Terjadi penipuan public seolah-olah Kabupaten Simalungun ini jadi tanah leluhur dan tanah budaya orang tapanuli. - Kami meyakini ini dilakukan dengan unsure kesengajaan untuk menghina, melecehkan dan menista Suku Simalungun di tanah leluhurnya sendiri di Kabupaten Simalungun.
Berdasarkan hal tersebut diatas, dengan ini kami meminta kepada Bupati Simalungun, Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Simalungun untuk :
- Menghentikan dan membatalkan kegiatan “ Pesta Rakyat Marharoan Bolon “ tersebut.
- Menindak kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun dan Panitia Pelaksana yang telah menghina, melecehkan dan menista Suku Simalungun.
Demikian kami sampaikan
Hormat Kami,
GERAKAN KEBANGKITAN SIMALUNGUN BERSATU
GEMAPSI – Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun
(Anthony Damanik)
Ketua Umum
BIDASESI ( Bina Daya Sejahtera Simalungun )
( Andry Christian Saragih,SH )
Ketua
GEPSIS ( Gerakan Pemuda Siantar – Simalungun )
( Hamson Saragih )
Ketua Umum
GPS – GERAKAN PERDULI SIMALUNGUN
( Jofenry Purba )
Ketua
Tembusan :
- Yth, Ketua Umum Partuha Maujana Simalungun, di Tempat
- Yth, Ketua Komite Nasional Pemuda Simalungun Indonesia, di Tempat
- Yth, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun, di Tempat
- Yth, Ketua Umum Majelis Kebudayaan Simalungun Indonesia, di Tempat
- Yth, Kepala Dinas Pariwisata Simalungun, di Tempat
- Yth, Panitia Pelaksana Pesta Rakyat Marharoan Bolon, di Tempat
- Yth, Direktur Media Cetak dan Online
- Yang dianggap penting
- File. Buser Indonesia mencoba menghubungi M.Fikri Damanik Ka Dinas Pariwisata Simalungun,untuk tanggapannya tapi selularnya tidak aktif.Beberapa tokoh kaum muda Simalungun juga sangat menyesalkan acara pagelaran yang tidak menghargai kearifan lokal,untuk menjadikannya sebagai edukasi pengenalan budaya di daerahnya masing masing.,kita sangat kecewa dan prihatin ,ketika kita tidak menghargai Budaya kita,trus siapa lagi ?,..ujar B Purba ,tokoh muda Simalungun kepada media ini.
Pewarta : Jhon Sinaga
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia