Jerusalem, //www.buserindonesia.id || Militer Israel pada Rabu mengatakan pihaknya telah menemukan pusat komando utama Hamas di jantung Kota Gaza, menimbulkan apa yang digambarkannya sebagai pukulan serius terhadap kelompok militan Islam tersebut ketika tekanan meningkat pada Israel untuk mengurangi kekuatan militernya yang menghancurkan. ofensif di daerah kantong pesisir.
Tentara mengatakan pihaknya telah mengungkap pusat jaringan bawah tanah yang luas yang digunakan Hamas untuk memindahkan senjata, militan, dan pasokan ke seluruh Jalur Gaza. Israel mengatakan menghancurkan terowongan adalah tujuan utama serangan tersebut.
Pengumuman itu muncul ketika pemimpin tertinggi Hamas tiba di Mesir untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan menengahi gencatan senjata sementara dan kesepakatan baru bagi Hamas untuk menukar sandera Israel dengan warga Palestina yang dipenjarakan oleh Israel.
Baca Juga : Pelantikan Kepala Desa molor 3 Jam
Para pemimpin Israel telah berjanji untuk terus melanjutkan serangan yang telah berlangsung selama dua bulan, yang diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan berdarah lintas batas oleh Hamas pada bulan Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 240 lainnya disandera.
Serangan tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza utara, menewaskan hampir 20.000 warga Palestina, dan memaksa sekitar 1,9 juta orang hampir 85% dari populasi meninggalkan rumah mereka. Kerusakan yang meluas dan banyaknya korban jiwa warga sipil telah memicu seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata.
Militan Hamas akhir-akhir ini melakukan perlawanan keras terhadap pasukan darat Israel, dan sebagian besar pasukannya tampaknya tetap utuh di Gaza selatan. Mereka juga terus menembakkan roket ke Israel setiap hari. Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, terus mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dan juga mendesak upaya yang lebih besar untuk melindungi warga sipil Gaza.
Namun dalam bahasa Amerika yang paling keras, Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada hari Rabu meminta Israel untuk mengurangi operasinya. “Jelas bahwa konflik akan berpindah dan perlu dipindahkan ke fase intensitas yang lebih rendah,” kata Blinken.
Dia mengatakan AS ingin melihat “operasi yang lebih bertarget” dengan jumlah pasukan lebih kecil yang terfokus pada sasaran tertentu, seperti para pemimpin Hamas dan jaringan terowongan kelompok tersebut.
“Ketika hal itu terjadi, saya rasa Anda juga akan melihat bahwa kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil juga berkurang secara signifikan,” katanya. Komentarnya lebih tajam dibandingkan pernyataan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, yang dalam kunjungannya ke Israel minggu ini mengatakan AS tidak akan mendiktekan kerangka waktu apapun kepada sekutunya.
Pewarta : Buser Indonesia/AP
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia