Wonogiri, //www.buserindonesia.id || Jamur kuping yang belum begitu peka di pendengaran ternyata menjadi komuditas usaha yang sangat menggiurkan . Di Kecamatan Jatisrono ,Kabupaten Wonogiri di temui ada beberapa pengembang usaha jamur kuping sejak puluhan tahun yang lalu.
Agus , warga Desa Rompak , Kecamatan Jatisrono budidaya jamur kuping sejak tahun 1980 , menurut penuturan agus , pada waktu itu di kecamatan jatisrono satu -satunya usaha budidaya jamur kuping pertama , kemudian beberapa tahun kemudian mengembang menjadi rekanan di Desa Gunan ,Kecamatan Slogohimo .
Selain komuditas jamur kuping ada juga jamur tiram , akan tetapi kedua jenis jamur tersebut paling mudah perawatanya jamur kuping , kalau jamur tiram sifatnya konfensiolal , mudah layu dan mudah busuk , beda dengan jamur kuping bisa bertahan sampai satu tahun kondisi di keringkan, kata agus.
“Buserindonesia wonogiri” menghimpun beberapa penuturan komunitas pengusaha jamur kuping di wilayah kecamatan jatisrono selasa (14/11/2023 ) Sriyono ,warga desa Tanggulangin yang semula ia pengusaha pengolahan kapuk randu dan produksi kasur kapuk.
Baca Juga : 9 Petinju Padangsidimpuan Siap Tarung dalam Kejurda Sumatera Utara
Sriyono menuturkan pada buserindonesia wonogiri saat di temui di rmahnya , saya beralih usaha / banting stir pengen mengelola jamur kuping berdasarkan saya banyak mempelajari , kedepanya kasur kapuk akan kalah di pasaran dengan kasur busa buatan pabrik , maka saya memutuskan belajar alih profesi ke usaha jamur kuping , kata sriyono warga dusun jati ,desa tanggulangin ,kecamatan Jatisrono ,Wonogiri.
Tahun 2014 ,sriyono berhasil mengotak atik usahanya budidaya jamur kuping hingga saat ini 2023 , menurut keterangan sriyono , mengelola jamur kuping sebenarnya tidak begitu sulit seperti kata orang – orang , asalkan bisa mempelajari cuaca dan suhu pada media jamur yang sudah siap produktif , cuaca harus lembab dan dingin kisaran 25 derajat ke bawah itu menjadi patokan penentu jamur kuping pada umumnya .
Sriyono mulai tahun 2014 menekuni usaha jamur kuping belum penah mengalami gagal panen , bahkan saat ini 2024 sriyono mendongkrak usahanya 29 ribu LOK jamur kuping di empat lokasi rumahnya , rata -rata harga bibit jamur kuping (1 lok ) Rp 2300 rupiah , sedangkan harga jual jamur kuping saat ini tembus di angka Rp 10.000 jamur kondisi basah dan Rp 65.000 jamur kering , harga yang sangat fantastis dan menggiurkan . Menurut keterangan Sriyono , setiap LOK /media tanam bisa bertahan sembilan ( 9 )bulan bisa panen 7-8 kali .
Sepak terjang Sriyono saat ini 2023 berhasil meraup keuntungan lipat dua kali berkat usaha jamur kuping ,di bandingkan dengan produksi kasur kapuk yang telah di tinggalkan beberapa tahun lalu.
Menyoali pemasaran pun ,Sriyono tidak kesulitan lantaran mitra pengusaha jamur kuping di wilayah wonogiri sangat banyak dan saling bersinergi masalah penjualan maupun patokan harga , imbuh sriyono.
Sartono , warga desa tanggulangin juga merupakan salah satu pembudidaya jamur kuping setelahnya sriyono , ia mengatakan bahwa jamur kuping mudah merawatnya ,asal ada air dan lokasi , mengenai harga jual pun tidak sulit , kata sartono.
Mencuatnya sejulmah komuditas jamur kuping di wonogiri memang merupakan terobosan korporasi usaha bagi masyarakat yang layak di kembangkan menjadi sentra usaha.
Pewarta : Nandar Suyadi
#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia