Aceh //Buserindonesia.id // Sebanyak 214 personel gabungan yang terdiri dari unsur TNI dan POLRI diterjunkan untuk melaksanakan operasi pengamanan ketat dan razia di. Wilayah perbatasan antara kabupaten Aceh Utara dan kabupaten Bireuen. Operasi penyekatan ini berlangsung intensif, dimulai sejak. Kamis sore. 25 Desember 2025 pukul 15.10 WIB. Hingga berakhir pada jumat dini hari, 26 Desember 2025 pukul 02 .10 wita. Titik fokus kegiatan. Dipusatkan dijalur vital jalan lintas banda. Aceh–Medan, tepatnya dikawasan jembatan. Karueng mane, desa mane Tunong, kecamatan Muara Batu.
Kegiatan penertiban ini dimpimpin langsung oleh Komandan kewilayahan setempat, akni Dandim 0103/ Aceh Utara, letkol Arh jamal Dani arifin, besama kapolres Lhokseumawe, AKBP Dr. Ahzan. Misi utama dari pengerahan pasukan ini adalah. Untuk merazia dan mengantisipasi aksi pengibaran. Bendera bulan Bintang (Bendera GAm) yang dilakukan oleh massa saat melakukan konvoi. Dalam pelaksanaannya, aparat melakukan. Pemeriksaan menyeluruh terhadap kendaraan. Yang melintas untuk menyita atribut –atribut yang. Di Anggap ilegal.
Pihak keamanan menegaskan bahwa langka. Tegas ini merupakan upaya preventif demi. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Sinergitas TNI -POLRI ini bertujuan mencegah provokasi yang dapat menganggu. Stabilitas wilayah, serta memastikan aktivitas. Warga umum tidak terganggu oleh aksi konvoi atau pengibaran bendera yang berpotensi memicu konflik horizontal di Aceh.
Pewarta : Suwardi
