Cirebon // Buser indonesia.id // Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Cirebon menyebabkan banjir di sejumlah wilayah pada Selasa (23/12/2025). Banjir tersebut tidak hanya merendam permukiman dan ruas jalan utama, tetapi juga mengakibatkan kerusakan fasilitas umum serta gangguan aktivitas warga.

Salah satu dampak paling menonjol terjadi di Kecamatan Sumber. Tembok pagar SMP Negeri 2 Sumber yang berada di Kelurahan Babakan dilaporkan ambruk akibat tergerus air hujan deras. Panjang tembok yang roboh diperkirakan mencapai sekitar 30 meter.
Peristiwa ambruknya tembok terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat hujan masih mengguyur wilayah tersebut. “Ambruknya sekitar jam tiga sore pas hujan deras. Untungnya yang roboh hanya tembok pagar, bukan bangunan sekolahnya,” ujar Rosadi, warga setempat.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kondisi tembok yang roboh dikhawatirkan membahayakan lingkungan sekitar, mengingat lokasi sekolah berada dekat dengan permukiman warga.
Selain merusak fasilitas sekolah, banjir juga berdampak pada sektor usaha. Sebuah gudang milik supermarket dilaporkan terendam banjir hingga menyebabkan sejumlah barang dagangan hanyut terbawa arus. Kardus-kardus berisi kebutuhan pokok tampak berserakan di sekitar lokasi, sementara sebagian lainnya mengapung di genangan air.
Di Kecamatan Talun, ketinggian air dilaporkan berkisar antara 30 hingga 70 sentimeter. Meski tidak setinggi di wilayah Sumber, genangan air tersebut tetap menghambat mobilitas warga. Sejumlah pengendara sepeda motor terpaksa mendorong kendaraannya karena mesin mati saat mencoba menerobos banjir. Beberapa kendaraan lainnya memilih berputar arah untuk menghindari jalan yang tergenang.
Banjir juga menyebabkan kemacetan panjang di sejumlah ruas jalan utama. Arus lalu lintas dari Jalan Sultan Agung menuju Jalan Fatahillah terpantau macet hingga sekitar empat kilometer. Kemacetan terjadi akibat pengendara memperlambat laju kendaraan saat melintasi genangan air, bahkan sebagian harus berhenti karena kendaraan mogok.
Sejumlah warga yang terjebak kemacetan tampak memilih berteduh di pinggir jalan sambil menunggu air surut. Warga sekitar juga terlihat berinisiatif mengatur arus lalu lintas secara manual, meski kondisi jalan yang tergenang menyulitkan upaya penguraian kemacetan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah daerah maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon. Informasi terkait penyebab pasti banjir, jumlah wilayah terdampak, serta kemungkinan adanya korban jiwa atau warga yang mengungsi masih dalam proses pendataan.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk melakukan penanganan darurat, termasuk penyedotan air, perbaikan fasilitas yang rusak, pendirian posko bantuan, serta penyaluran logistik bagi masyarakat terdampak banjir.
Pewarta : Farhan
