
Buser Indonesia id.4/10/2025 –
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI ( ESDM ) Bahlil Lahadalia, merupakan batalnya rencana sejumlah SPBU swasta membeli bahan bakar minyak ( BBM ) dari PT Pertamina ( Persero ) sepenuhnya merupakan urusan bisnis antar – perusahaan.

Menurut dia, pemerintah hanya berperan sebagai penghubung tetap menjadi ranah Pertamina dan badan usaha terkait.
“B to B – nya lagi dikomunikasikan. Saya kan sudah katakan bahwa B to B itu di kolaborasi antara swasta dengan swasta. Jadi masih berjalan ya,” ujar Bahlil ,Jumat ( 3/10/ 2025).

Ia memastikan, stok BBM nasional saat ini dalam kondisi aman. Pasokan mulai dari RON 90 ( pertalite ), RON 92, RON 95, hingga RON 98 diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan 18-21 hari kedepan.
“Kewajiban pemerintah memastikan stok BBM kita cukup. Jadi tidak ada alasan dan tidak ada satu persepsi bahwa ketersediaan BBM kita menipis. Enggak ada. Udh penuh semuanya ada. Kuota impornya pun kita sudah berikan sesuai dengan apa yang di sampaikan sebelumnya,”kata Bahlil.
Sebelumnya, wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar membeberkan alasan Vivo dan BP-AKR membatalkan rencana pembelian base full dari Pertamina. Salah satunya karena adanya kandungan etanol.
“Secara regulasi diperkenankan etanol itu sampai jumlah tertentu, kalau tidak salah sampai 20 persen. Sedangkan ini ada etanol 3,5 persen,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat komisi XII DPR RI, Rabu (1/10/2025).
Selain Vivo dan BP-AKR, Pertamina sempat melakukan pembicaraan dengan Shell. Namun , menurut Achmad, negosiasi belum mencapai kesepakatan awal.
Pewarta ( Dedi Irawan)