Buser Indonesia id.28/9/2025 – Menteri koordinator pemberdayaan masyarakat Muhaimin Iskandar meminta pengelola program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) menghentikan kerja sama dengan dapur umum yang terbukti menyebabkan siswa keracunan.
“Yang salah dalam penerapan harus di hentikan, untuk di evaluasi,”ujar Muhaimin usai mengikuti kegiatan Ijtima di pesantren Al- Fatah Temboro , Magetan, Jawa timur, Sabtu ( 27/9/2025 ) malam.
Ketua Umum PKB itu menyebut MBG merupakan program mulai pemerintah di era Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan gizi masyarakat , meski masih ada kekurangan yang harus dibenahi.
“MBG ini rakyat yang paling membutuhkan gizi, harus mendapatkan gizi, pemerintah baru bisa memberi makan satu kali sehari,tapi terus kita upayakan,”imbuhnya.
Di hadapan ribuan jamaah, Muhaimin juga memaparkan data kemiskinan nasional.
Iya menyebut masih ada sekitar 3 juta warga dalam kategori miskin ekstrem, serta 27 juta dalam kategori miskin umum.
Pemerintah, lanjutnya , telah mengalokasikan anggaran hingga Rp 500 triliun per tahun untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Tigapuluh juta rakyat kita masih amat sangat miskin. Ada anggaran dari pemerintah itu Rp 500 triliun per tahun , tugas saya mengamati dan mendorong agar tepat sasaran dan mewujudkan pemberdayaan,”ucapnya.
Muhaimin juga meminta maaf karena selama 10 tahun menjadi anggota DPR RI pemerintah di nilai kurang hadir dalam membantu petani , khususnya soal pupuk bersubsidi.
“10 tahun saya berjuang di parlemen , saya minta maaf belum ada hasil yang memadai. Ini Pak Prabowo turun tangan dan sudah mulai ada tanda – tanda baik. Pak Prabowo bertekad pupuk selalu tersedia petani. Itu komitmen agar negara hadir langsung , tidak lagi bergantung pada mekanisme pasar,”pungkasnya.
Pewarta ( Dedi Irawan )
