Brebes, //www.buserindonesia.id || Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Brebes bekerja sama dengan Baznas dan Yayasan Peduli Tuna Daksa memberikan bantuan berupa kaki palsu dan tangan palsu kepada 53 orang penyandang disabilitas.
Sebagian Calon penerima bantuan terlebih dahulu melakukan pengukuran alat bantu fisik yang dilaksanakan di aula dinsos brebes pada tanggal 4 Juli 2024 lalu.
Pengukuran ini, adalah kali yang kedua dengan jumlah calon penerima 13 orang, sebelumnya dilakukan di pendopo Bumiayu dengan jumlah penerima 40 orang.
Dalam pengukuran Alat bantu fisik dihadiri Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Brebes, Imam mewakili Baznas, dan Awaludin mewakili Yayasan Tuna Daksa.
Arif Syafrudin Kepala Bidang Rehabilitasi menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini tidak menggunakan anggaran kabupaten, kami merangkul Baznas dan di backup Yayasan Tuna Daksa.
Bantuan ini untuk penyandang disabilitas hampir di setiap kecamatan ada, seperti Bumiayu, Larangan, Brebes, Songgom, Bulakamba, Banjarharjo dan Wanasari.
Arif berharap kegiatan ini berkelanjutan sampai dengan tahun depan dan penerima bantuan bisa dirasakan manfaatnya.
Baca juga : RS Bhayangkara Makassar Beri Klarifikasi Dugaan Malapraktik
Manajemen Rumah Sakit Bhayangkara Makassar memberikan klarifikasi tentang informasi yang beredar terkait dugaan malapraktik terhadap Pasien NF yang dinyatakan meninggal dunia. Sekretaris Komite Medik RS Bhayangkara Makassar…
Sementara Baznas dalam kegiatan tersebut memberikan stimulan sebagai akomodasi dan transport disampaikan Iman Perwakilan Baznas.
“Awalnya di minta 300.000, karena ini semua uang zakat saya tawar 250.000”, ujar Imam sambil tersenyum
Setelah usai pengukuran, Awaludin selaku perwakilan Yayasan Peduli Tuna Daksa menyampaikan bahwa pihaknya telah mendistribusikan bantuan sejumlah 1500 buah alat bantu fisik, dan sebelumnya sudah di salurkan di beberapa propinsi di Indonesia seperti Jawa Timur, Kalimantan dan Sekarang Jawa Tengah di Brebes.
Bantuan senilai 2.5 juta rupiah ini diberikan oleh Yayasan Peduli Tuna Daksa dalam berupa alat bantu fisik, seperti kaki palsu, tangan palsu dan sepati afo.
“Kami berharap ini berkelanjutan”, ujar Awaludin.
Lebih lanjut Awaludin menegaskan sumber pendanaan kegiatan tersebut. Bahwa kegiatan bersumber dari donasi seperti CSR, LDS dan Lembaga Gereja Amerika, tutupnya.
Pewarta : Ratno